38°C
28 April 2024
IAIN Kampus

Bermodalkan Izin Wali Kota, PBAK IAIN Metro Berjalan Luring

  • Agustus 18, 2020
  • 2 min read
  • 33 Views
Bermodalkan Izin Wali Kota, PBAK IAIN Metro Berjalan Luring

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro melaksanakan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) tahun 2020, di GSG IAIN Metro, Selasa (18/08). PBAK akan berlangsung selama 4 hari yakni 18–21 Agustus mendatang.

 

PBAK ini tetap dilaksanakan secara luar jaringan (Luring) di tengah masa new normal. Pelaksanaannya terbagi menjadi dua tempat yakni di gedung Munaqosah yang diikuti 60 peserta dan di GSG diikuti 100 peserta. Setiap harinya PBAK akan dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama pukul 07.00–12.15 WIB, lalu sesi kedua dengan peserta berbeda pada pukul 12.30–16.30 WIB.

 

PBAK luring akan dilakukan 3 jalur sesuai jalur pendaftaran yakni jalur SPAN-PTKIN, UM-PTKIN, dan UM-Mandiri. Pada jalur SPAN-PTKIN menjadi jalur pertama dan menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, cuci tangan, dan menggunakan masker.

 

Ida Umami, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menuturkan, penerapan PBAK luring ini sudah berdasarkan kesepakatan dialog audiensi dengan Wali Kota Metro. Ia juga berharap, “PBAK seperti ini sekali saja seumur hidup, dari pada tidak ada PBAK, lebih baik ada. Tidak mungkin mahasiswa daftar online, diterima online, PBAK online, kan tidak mungkin,” katanya kepada Kronika saat ditemui.

 

Calon Mahasiswa Baru (Camaba) juga diinstruksikan untuk memakirkan motornya di halaman belakang kampus. Anggi, petugas parkir, mengatakan, “Parkiran khusus PBAK tahun ini ditempatkan di belakang gedung Pasca Sarjana, karena untuk membedakan antara mahasiswa baru dengan mahasiswa lama. Supaya memudahkan dalam pemantauan peserta PBAK,” katanya.

 

Sari Widya Nuryanti, Camaba Tadris Bahasa Inggris (TBI’20), mengungkapkan, “Saya lebih memilih PBAK secara online sebenarnya, karena masih di masa pandemi,” katanya.

Baca Juga:  Harapkan Jurnalis Kredibel Melalui PJTD UKPM Kronika

 

Berbeda halnya dengan Sari, Sintiya, Camaba Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD’20), mengatakan, “Saya lebih memilih PBAK secara offline karena bisa tahu wajah-wajah teman baru secara langsung,” pungkasnya.

(Reporter/Firu/Lusi)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *