Donasikan Bantuanmu Ke Posko Bersama
Tergerak untuk membantu meringankan beban korban gempa bumi di Palu dan Donggal, Sulawesi Tengah. Komunitas Ramah Alam dan Lingkungan (Koral) dan Forum Pemuda Masjid (FPM) bekerjasama dengan Dinas Sosial Kota Metro mendirikan Posko Bersama yang terletak di Taman Merdeka Kota Metro, Senin (8/10). Posko Bersama ini telah dibuka sejak 5 Oktober dan akan berlangsung hingga 10 Oktober mendatang, dan perlu diketahui posko ini terbuka selama 24 jam.
Posko Bersama ini didirikan untuk menampung bantuan dari masyarakat Kota Metro berupa uang, sembako dan pakaian layak pakai. “Posko ini menjadi fasilitas bagi orang atau komunitas yang ingin mendonasikan bantuannya,” ujar Taufik Kurrohman Ketua Pelaksana. Ia menambahkan bantuan yang terkumpul nantinya akan di salurkan langsung untuk korban bencana melalui Dinas Sosial Kota Metro.
Saat ini telah tergabung beberapa komunitas untuk menjaga Posko Bersama ini diantaranya Ayo Cinta Masjid (ACM), Jalinan Dakwah (JKD) Kota Metro, Baitul Maal Abddurahman Bin Auf, Mapala Jurai Siwo Metro, dan Paguyuban Purwosari 28 Bersatu.
Beberapa perguruan tinggi, sekolah, komunitas motor bahkan kontraktor Kota Metro pun ikut andil mendistribuskan bantuan yang telah mereka kumpulkan. Sejak dibuka hingga saat ini, Posko Bersama telah berhasil mengumpulkan sejumlah sembako, pakaian dan uang kurang lebih 26 juta. “Kami harap bantuan berupa pakaian dalam kondisi baru atau layak pakai, karena pakaian layak pakai yang telah terkumpul ini pun masih akan kami sortir dulu nantinya,” tambah Taufik.
Taufik berharap kepada masyarakat Kota Metro untuk lebih peduli terhadap fenomena bencana alam yang terjadi di Indonesia dan ikut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan seperti ini. Senada dengan itu, Agus Aminulloh pegiat JKD mengatakan, “Apa yang bisa kita berikan untuk membantu korban bencana, mari kita berikan.”
Andri Harmoko, pegiat KPM berharap dana yang telah terkumpul melalui kegiatan ini dapat meringankan beban saudara-saudara yang saat ini sedang tertimpa musibah di Palu dan Dongala, Sulawesi Tengah. (Reporter/fl)
