38°C
30 April 2024
Karya Kota Metro Mahasiswa Puisi

Menyibak Luka Lalu

  • Januari 29, 2019
  • 1 min read
  • 51 Views
Menyibak Luka Lalu

Rembulan di antara diwala
Kelip pelita merambati kota
Gadis itu berdiri di balik jendela usangnya
Terperangkap dalam segala prasangka

Tangannya begitu lembut dan mungil
Kakinya rapuh terterpa angin
Senyumnya samar, tubuhnya mengigil
Getir, patah, tak ada yang bisa menafsirkan

Rasa yang memantik hatinya
Nafasnya berat menahan asa
Semburat cahaya membersit cakrawala
Memancing detak degup di dalam dadanya

Mentari menelusup menembus jendela
Cahaya memenuhi ruang tinggalnya
Hangat merengkuh tubuh yang sempat taruh
Kekuatan magis merasuk diantara gaduh

Denting bising bantu ia merasa
Dunia hari ini tak lagi sama
Meratapi rasa yang terkungkung lama
Melepas menjadi pilihan yang mendilema

Sebelum langit jingga
Sebelum malam gelapkan segalanya
Sebelum rasa sedih kembali tumpulkan asa
Sebelum jagat mengaduk penghuni dunia

Harunya mengabu yang berubah jadi biru
Membiarkan sakit yang lalu bertunas baru
Beri waktu pada waktu yang gagu
Biaran gadis itu bicara, menyibak luka lalu

(Penulis : Mey)

Bagikan ini:
Baca Juga:  Vakum Selama Dua Tahun, Festival Hadrah ke VIII se-Lampung Kembali Hadir
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *