38°C
26 April 2024
Pariwisata

Surga yang Tersembunyi

  • Februari 1, 2017
  • 4 min read
  • 91 Views

 

Langit biru menghiasi Selasa pagi di Bandar Lampung. Matahari menyibakkan cahayanya melalui sela dedaunan. Serta kicauan burung yang menjadi musik alam. Bus biru bertuliskan Universitas Lampung menjadi kendaraan kami untuk menyusuri keindahan Lampung. (18/10)

Butuh waktu kurang lebih 1 jam dari Bandar Lampung untuk menuju destinasi wisata air yang kami tuju. Terletak di desa Sidodadi, Pesawaran. ya, Pantai Sari Ringgung, mungkin tidak asing lagi bagi masyarakat Lampung. Keindahan panorama alam yang memanjakan mata, cocok untuk tempat rekreasi bersama teman ataupun keluarga. Sari Ringgung merupakan salah satu destinasi wisata air yang banyak diminati oleh wisatawan. Selain air laut yang jernih, pun pasir pantainya halus serta terdapat spot untuk melihat seluruh pemandangan Pantai Sari Ringgung. Harga tiket masuk untuk bus yang kami tumpangi dihargai sebesar 200 ribu dan harga dapat berubah kapan saja.

Memasuki kawasan Pantai Sari Ringgung, kami disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata. Lautan yang biru, hamparan pasir putih yang halus serta deburan ombak yang tenang. Kapal-kapal yang berwarna-warni dengan bendera merah putih, berjejer parkir di dermaga menantikan penumpang untuk menyeberang ke pulau-pulau sekitar Pantai Sari Ringgung.

Selfie atau berfoto merupakan aktivitas yang tak dapat dipungkir lagi bagi manusia zaman sekarang, dimanapun dan kapanpun bahkan dengan siapapun. Apalagi ketika sedang dalam perjalanan wisata untuk mengabadikan moment.

Berfoto ditepi pantai dengan angin yang semilir serta dengan background pulau-pulau yang ada di sekitar pantai. Menambah view yang bagus untuk foto bersama. Untuk mendapatkan jangkauan pemandangan yang luas, pengunjung dapat mendaki Puncak Indah Sari Ringgung. Disana pengunjung dapat melihat pemandangan seluruh Pantai Sari Ringgung beserta gugusan pulau-pulaunya. Pemandangan ini dapat dinikmati bahkan belum sampai puncaknya. Namun untuk menambah tantangan dan view yang lebih indah dapat mendaki menuju Puncak Indahnya.

Baca Juga:  Launching Kampung Digital, Yosomulyo Kembangkan Transaksi Digital

Jalan menuju puncak sudah diperkeras dan diberikan anak-anak tangga untuk mempermudah pengunjung mendaki mencapai puncak. Cukup melelahkan untuk mencapai Puncak Indah Sari Ringgung, namun kelelahan ini terbayarkan oleh pemandangan yang sangat indah. Kita dapat melihat anak gunung Krakatau, lautan yang biru, pulau-pulau yang disekitarnya, hutan mangrove serta hamparan pantai yang putih.

Selesai menikmati pemandangan, tak lengkap jika berkunjung ke pantai tidak bermain air. Pantai sari ringgung menyediakan wahana yang lengkap. Waterboom, banana boat, sewa ban dari ukuran yang kecil samapai yang besar serta kano semacam rakit untuk berenang dan masih banyak lagi.

Tidak hanya cukup di Pantai Sari Ringgung, di seberang membentang Pulau Tegal. Untuk dapat sampai disana pengunjung dapat menyewa kapal yang ada di dermaga. Penduduk sini menyebutnya taksi perahu. Untuk menyewa taksi perahu ini pengunjung harus menggocek kantong sebesar 200 ribu, yang mampu menampung belasan orang.

Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai ke pulau tegal, hanya dengan waktu 15 menit. Untuk mencapai Pulau Tegal kami harus melewati gelombang laut yang terkadang cukup besar. Seringkali pakaian basah sebelum mencapai pulau terkena percikan air laut. Dalam perjalanan penumpang disuguhkan pesona indahnya Masjid Apung Al-Aminah yang dekat dengan dermaga, tempat taksi perahu bersandar.

Deburan ombak yang tenang. Air laut yang biru jernih diwarnai dengan hamparan pasir putih yang lembut dan luas serta pepohonan yang masih rimbun. Serta panorama bahari bawah laut yang mengagumkan. Membias mata orang yang memandang dengan keindahan terumbu karang yang tersembunyi. itulah sedikit gambaran dari keindahan pulau Tegal yang kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Pulau tegal mempunyai keindahan bahari yang tidak kalah dengan pulau pahawang. Namun, pulau tegal belum terekspos keindahannya, jadi jarang wisatawan yang datang untuk bersinggah di pulau ini. Bukan karena tempatnya yang tidak bagus, namun karena tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah. Pulau Tegal masih sangat jauh dari kata layak untuk menerima gelar objek wisata. Akses yang sulit dengan hanya mengandalkan perahu warga sekitar, belum lagi masalah cuaca yang kadang kurang bersahabat menjadikan Pulau Tegal sedikit terisolir.

Baca Juga:  Disporapar Kota Metro, Ajak Silahturahmi Warga Melalui CFD

Beranjak dari Labuhan Apung pulau tegal, menggunakan taksi perahu. Menempuh waktu kurang lebih 15 menit untuk menuju spot snorkeling di kawasan Batu Payung. Matahari yang sudah terik, mulai membakar kulit kami. Air laut yang jernih dan ombak yang tenang memperlihatkan keindahan bahari Pulau Tegal. Belum menyelampun keindahannnya sudah terlihat. Cuaca yang cerah sangat mendukung untuk kegiatan ini. Kawasan Batu Payung, memiliki ragam biota laut dan ekosistem yang beragam. Tak perlu menyelam terlalu dalam, cukup dengan jarak 1 meter kita dapat menikmati pemandangan surga bawah laut ini.

Kecantikan terumbu karang yang tumbuh didasar laut sangat mempesona. Terdapat banyak jenis terumbu karang yang ada disini. Ada yang rentang terhadap pijakan, ada pula yang kuat. Karena kali pertamanya kami melakukan snorkeling, kami harus berhati-hati dalam menyelam, jika tidak berhati-hati dapat merusak terumbu karang. Terumbu karang bisa saja patah karena injakan dan juga kaki yang tidak dilengkapi dengan pengaman dapat saja terluka. Meskipun alam bawah laut indah, namun kita harus waspada juga terhadap bulu babi dan ubur-ubur.

Pulau tegal menyimpan sejuta keindahan, bak surga yang tersembunyi. Tidak salah Indonesia disebut sebagai Negara Maritim. Karena kekayaan alam terutama keindahan lautnya secara keseluruhan. Jalesveva Jayamahe!(Kristina)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *