Kronika

Artikel Info Kro n Ika

MBKM: Mengubah Sistem Pendidikan atau Menambah Beban Mahasiswa?

  • Agustus 4, 2024
  • 4 min read
  • 71 Views
MBKM: Mengubah Sistem Pendidikan atau Menambah Beban Mahasiswa?

 

Pernahkah pembaca setia kronika  merasa jenuh dengan rutinitas kuliah yang begitu-begitu saja? Ingin merasakan pengalaman belajar yang lebih menantang dan aplikatif? Kabar baik! Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Sejak diluncurkan akhir Januari 2020, program MBKM dari Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Inovasi ini merupakan kelanjutan dari Konsep Merdeka Belajar, yang memberikan kebebasan belajar bagi mahasiswa dan kebebasan bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program-program yang berfokus pada pengalaman belajar di luar kampus.Penasaran apa saja manfaat dan program yang ditawarkan MBKM? Yuk, simak ulasan selengkapnya!

MBKM menjadi topik hangat di dunia pendidikan saat ini. Program inovatif ini digagas oleh Kemendikbudristek dengan tujuan memberikan kemerdekaan belajar bagi mahasiswa dan kemerdekaan bagi perguruan tinggi untuk menyelenggarakan berbagai program yang berfokus pada pengalaman belajar di luar kampus.

MBKM hadir sebagai solusi atas kesenjangan antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Program ini memberikan otonomi kepada perguruan tinggi untuk mengembangkan kurikulum dan menyelenggarakan program yang berfokus pada pengalaman belajar di luar kampus.

Apabila implementasi Kampus Merdeka berjalan dengan sukses, terjamin mutunya, dan berkelanjutan, akan ada banyak pihak yang mendapatkan manfaatnya. Mulai dari mahasiswa, lulusan Perguruan Tinggi, dosen, hingga dunia kerja.

Untuk mahasiswa, manfaat MBKM adalah memperoleh kesempatan yang lebih luas untuk mengeksplorasi minat dan bakat selama menjalani pendidikan di Program Studi Sarjana Terapan.

Sementara untuk lulusan Perguruan Tinggi manfaat yang didapatkan dari mengikuti program MBKM adalah memperoleh keterampilan kerja khusus dan soft skills yang relevan untuk memasuki masyarakat informasi dan Industri 4.0. Terdapat delapan kegiatan MBKM yang dapat diikuti mahasiswa:

  1. Magang Bersertifikat
Baca Juga:  OCM I Kronika: Menumbuhkan Jiwa Jurnalis yang Berani dan Kolaboratif

Melalui program ini, mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri selama 1-2 semester melalui pengalaman kerja langsung di industri atau dunia profesi.

  1. Studi Independen Bersertifikat

Program ini ditujukan bagi mahasiswa yang ingin mengasah kompetensi yang dicari oleh dunia usaha dan industri melalui aktivitas di luar perkuliahan..

  1. Pertukaran Mahasiswa

Layaknya perkuliahan pada umumnya, program ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di luar kampus, baik nasional maupun internasional.

  1. Mengajar di Satuan Pendidikan

Setelah mendapatkan ilmu melalui perkuliahan, mahasiswa dapat berkontribusi di dunia pendidikan melalui program ini. Kemendikbudristek telah menyediakan program Kampus Mengajar yang bertujuan mempersiapkan mahasiswa dengan beragam keahlian.

  1. Riset atau Penelitian

Program ini ditujukan untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan inovasi mahasiswa. Harapannya, mahasiswa mampu meningkatkan keterampilan risetnya, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk berbagai disiplin ilmu di tingkat pendidikan tinggi.

  1. Proyek Kemanusiaan

Mahasiswa dapat mengembangkan kegiatan kemanusiaan secara mandiri guna mengatasi permasalahan yang ada sesuai dengan minat dan keahliannya masing-masing melalui program ini.

  1. Wirausaha Merdeka

Program ini membuka peluang bagi mahasiswa untuk belajar dan berkembang sebagai calon wirausahawan melalui kegiatan di luar perkuliahan. Melalui kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.

  1. Membangun Desa / KKN Tematik

Mahasiswa akan diajak untuk aktif berkontribusi terhadap masyarakat melalui program ini. Tidak hanya mengasah soft skills, tetapi juga membangun kolaborasi lintas disiplin ilmu dan kepemimpinan mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan.

Bukan hanya program, tetapi sebuah gerakan transformatif dalam dunia pendidikan tinggi Indonesia. Dengan implementasi yang sukses dan berkelanjutan, MBKM akan melahirkan generasi muda yang tangguh, inovatif, dan siap berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Baca Juga:  Dema FTIK Hadirkan Rumah Pengaduan KS dan Pungli bagi Mahasiswa

Selain itu, tujuan dari MBKM antara lain yaitu :

  1. Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar bisa mengembangkan minat dan bakatnya sesuai keingininannya, sehingga ia bisa memberikan karya terbaiknya untuk bangsa Indonesia.
  2. MBKM dalam jangka waktu panjang diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berintegritas, dan memiliki keterampian yang unggul.

Manfaat MBKM ini dinilai lebih sederhana dan mendalam karena peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai apa yang ia inginkan, dan juga proses pembeajaran yang dilakukan secara menyenangkan dan tidak terburu terburu.

Program MBKM telah menunjukkan potensinya untuk membawa perubahan positif. Namun, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi agar program ini dapat berjalan dengan optimal. Bagaimana menurut pembaca setia Kronika? Apa yang dapat dilakukan untuk memastikan keberhasilan implementasi Kampus Merdeka di masa depan? Mari bagikan pemikiran dan ide pembaca setia kronika di kolom komentar.

Perlu diketahui bahwa masing-masing program memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda.nformasi lebih lanjut terkait 8 program MBKM dapat dilihat di https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/

 

Sumber:

https://www.kemenkopmk.go.id/merdeka-belajar-ikhtiar-memperkuat-pilar-pendidikan

https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/merdeka-belajar/

(Penulis/Ratih)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *