Lembaga Dompet Dhuafa Lampung menggelar kegiatan Humanitalk yang bertema Lampung Peduli Sumatra Saatnya Peduli dan Beraksi. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan owner Rujak Petir Metro, bertempat di Rujak Petir Metro Barat, Sabtu (06-12-2025).
Selain berkolaborasi dengan Rujak Petir, Dompet Dhuafa Lampung menghadirkan narasumber yakni Muhammad Atiatul Muqtadir yang merupakan salah satu influencer serta super volunteer Dompet Dhuafa. Pada acara tersebut, peserta yang hadir yakni mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Lampung (Jusila) dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Metro.
Kegiatan berlangsung sejak pukul 10.00-12.00, dan dilanjutkan dengan aksi galang dana pada pukul 15.00 WIB.
Owner Rujak Petir, Baskoro Wicaksono menyampaikan bahwa Rujak Petir dan Local Farm memang dibangun atas dasar kepedulian terhadap sesama, terutama saat pandemi ketika petani buah terpaksa menjual hasil panen dengan harga murah, “Rujak Petir, Local Farm memang kita bangun itu untuk kita peduli. Jadi kita membangun usaha itu dari kepedulian,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa komitmennya adalah bagaimana ia dan istri dapat membangun lingkungan yang bermanfaat seperti halnya diskusi-diskusi terkait alam, “Memang kita komitmennya jadi manusia yang baik ya, bermanfaat buat banyak orang, dan bagaimana bisa peduli terhadap alam,” tuturnya.
Baskoro berharap semoga masyarakat yang terkena bencana alam akan segera membaik dan dapat segera ditanggulangi oleh pemerintah, “Kita do’akan saudara saudara kita yang berada disana semoga dimudahkan setelah kejadian yang menimpa,” jelasnya.
Muhammad Atiatul Muqtadir selaku narasumber utama dari kegiatan tersebut menuturkan bagaimana seharusnya mitigasi bencana dilakukan, agar kerentanan yang terjadi dapat berkurang, salah satunya ialah dengan mengelola hutan atau kawasan hijau, “Semakin daerah itu gundul, maka makin rentan terjadi bencana alam,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan mengenai prinsip bermedia sosial atau saat menyebarkan informasi harus ada 3B yakni Benar, Bermanfaat, dan Bagus, “Benar itu sesuai data dan fakta, serta kondisi yang terjadi,” tuturnya.
Ia berharap bahwasanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lainnya dapat berkolaborasi ataupun melakukan kegiatan serupa seperti Rujak Petir, yakni dengan melakukan penggalangan dana dan mendatangkan banyak manfaat untuk teman-teman yang sedang terkena bencana, “Akhirnya kita melahirkan pola-pola yang bisa diduplikasi gitu, bukan hanya Rujak Petir yang kemudian bisa melakukan kolaborasi, tapi harapannya UMKM lain pun terinspirasi dengan langkah awal ini,” pungkasnya.
Ketua Cabang Dompet Dhuafa Lampung, Nandrianto Suparno mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk dari kolaborasi dengan masyarakat yakni UMKM, yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang sedang terkena bencana di Sumatera, “Kolaborasi ini untuk menciptakan gerakan itu lebih besar dan menjadi gerakan yang masif untuk kebaikan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan makna tema Lampung Peduli Sumatera Saatnya Peduli dan Beraksi, artinya ialah bagaimana masyarakat Kota Metro dapat tumbuh rasa kepeduliannya terhadap orang-orang yang berada di Aceh, “Bagaimana masyarakat secara utuh itu bisa bahu-membahu atau berpegang tangan bersama untuk kegiatan kepedulian terkait saudara-saudara kita yang ada di Sumatera dan Aceh,” ujarnya.
Nandrianto berharap agar Lampung tetap aman, masyarakat dapat terus menjaga lingkungan dengan seksama, dan perlunya mawas diri apabila nanti hal-hal yang tidak diinginkan terjadi sehingga masyarakat harus lebih memahami ilmu mengenai mitigasi bencana, “Semoga kita bisa mengambil pelajaran ini dengan terus menjaga lingkungan, menjaga agar tidak membuang sampah sembarangan dan bisa memitigasi bencana ketika suatu saat terjadi di wilayah yang kita tinggali,” tuturnya.
Nurul Lailiah, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Jusila yang merupakan salah satu volunteer dari Dompet Dhuafa Lampung mengatakan bahwa ia bangga berada dalam lembaga yang terus menebar kebaikan di daerahnya, serta daerah lain dimana orang membutuhkan bantuan, “Saya merasa bangga karena ada lembaga seperti ini yang terus aktif menebarkan kebaikan,” ucapnya.
Nurul berharap agar kegiatan tersebut dapat terus berlangsung dan membantu banyak masyarakat, serta banyaknya dukungan terhadap Dompet Dhuafa agar manfaat yang disebarkan bisa semakin meluas, “Saya juga berharap kedepan semakin banyak orang yang ikut mendukung agar manfaatnya bisa semakin luas,” ungkapnya.
Tanggapan lain datang dari Alifatul Dina Azizah, mahasiswa UIN Jusila, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat, pun materi yang dihadirkan oleh narasumber begitu menarik, “Dari pemateri tidak membosankan dan seru,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya Dompet Dhuafa Lampung, orang-orang yang membutuhkan dapat segera terbantu, “Semoga bisa membantu orang-orang yang membutuhkan ya,” pungkasnya.
Reporter/Ratih