Kronika

Profil

Mengemban Ilmu Menuju Kesuksesan

  • Juni 11, 2012
  • 5 min read
  • 78 Views
Mengemban Ilmu Menuju Kesuksesan

Laporan: Reni, Eka

Tak semua orang punya semangat yang tinggi dalam menempuh pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi hingga mencapai kesuksesan. Terutama jika terdapat keterbatasan dalam segi biaya untuk mengenyam pendidikan. Namun hal itu tidak berlaku bagi sosok pria yang memiliki nama Mukhtar Hadi yang juga berperawakan tegap dan ramah.
Mukhtar Hadi saat ini merupakan dosen jurusan tarbiyah sekaligus menjabat sebagai pembantu ketua I memiliki sebuah perjalanan hidup yang selalu dikenang semasa menempuh pendidikannya. Ia dilahirkan dari pasangan Tukijan dan Murkanti di desa Adirejo Pekalongan Lampung Timur pada tanggal 10 Juli 1973. Pengalaman hidupnya dalam menempuh pendidikan penuh lika-liku dalam mencapai kesuksesan yang didapat saat ini. Perlu diketahui, dahulu Mukhtar Hadi bukanlah seorang dari golongan keluarga mampu melainkan keluarga yang prihatin.
Namun dalam menuntut ilmu di dunia pendidikan ia lakoni dengan semangat dan ketekunan walaupun keterbatasan biaya. Perjalanannya, Mukhtar Hadi mengawali pendidikannya tidak bermula dari jenjang PAUD ataupun Taman Kanak-kanak (TK), melainkan langsung memasuki sekolah dasar (SD) di Madrasah Ibtidayah Adirejo yang tidak jauh dari kediaman orang tuanya pada waktu itu. Walaupun tanpa jenjang pendidikan TK, di sekolah dasar ini Mukhtar Hadi mampu mengukir prestasi yang cukup membanggakan. Mulai dari kelas I hingga VI selalu mendapat peringkat I atau II di kelasnya. Setelah tamat SD pendidikan tingkat menengah Mukhtar Hadi melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) Metro. Prestasi pun terus diukir hingga saat kelulusan Mukhtar Hadi menjadi lulusan terbaik di sekolahnya.
Tidak berhenti disitu, Mukhtar Hadi melanjutkan kembali pendidikannya ke Pendidikan Guru Agama (PGA) yang setara dengan pendidikan sekolah menengah atas (SMA). “Saat ini menjadi sekolah MAN 2 Metro,” tuturnya. Saat duduk di bangku PGA Mukhtar Hadi aktif di organisasi OSIS dan merupakan ketua OSIS pada masanya. Selanjutnya Mukhtar Hadi melanjutkan ke sekolah pendidikan Guru (SPG).
Banyak orang setelah menempuh lulusan sekolah menengah atas atau setaranya pasti berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Begitu juga dengan memilih perguruan tinggi yang diidamkan untuk mengemban ilmu pengetahuan. Hal tersebut pun saat itu darasakan Mukhtar Hadi seusai lulusan SPG. Pada awalnya Mukhtar Hadi sangat berkeinginan untuk melanjutkan kuliah ke Universitas yang berada di pulau Jawa yang saat itu hingga sampai saat ini terkenal memiliki kualitas pendidikan yang bagus dan memiliki fasilitas pendidikan yang lengkap.
Namun, Mukhtar Hadi saat itu sadar akan keadaan ekonomi orang tuanya yang terbilang kurang mampu. Dengan semangatnya dan dukungan orang tua yang selalu menekankan kepada anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan, Mukhtar Hadi tidak ragu untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan memilih yang letaknya dekat. “Akan tetapi, keadaan ekonomi orang tua yang tidak begitu baik, membuat saya lebih memilih sekolah yang lebih dekat dan terjangkau,” ucap Mukhtar. Akhirnya tanpa ragu memilih melanjutkan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan cabang Metro yang saat ini berdiri sendiri menjadi STAIN Jurai Siwo Metro. Setelah menjadi seorang mahasiswa Mukhtar Hadi bukanlah murni menjadi mahasiswa akademis, melainkan merupakan aktivis kampus yang saat itu aktif di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan pernah menjabat sebagai ketua IMM cabang kota Metro pada tahun 1995.
Dari keaktifannya di organisasi tersebut tak membuat Mukhtar Hadi dari sisi akademis terbengkalai. Justru sebaliknya, semakin menambah prestasi yang patut diacungi jempol. Faktanya, saat lulus Mukhtar Hadi menjadi wisudawan terbaik dengan indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi yakni 3.24, sekaligus mendapat predikat lulusan tercepat. Dari ceritanya, setelah lulus Mukhtar Hadi tidak langsung bekerja.
Pada awalnya seorang temannya meminta Mukhtar Hadi untuk menunggu sebuah asrama yang dulu asrama itu berdiri di samping lambaga kursus Texas di 22. Di sanalah Mukhtar Hadi menjadi kepala asrama yang menaungi 35 orang remaja wanita yang tinggal di asrama itu. “Di tempat itulah saya mendapat tempat tinggal gratis dan diberi intensif Rp 50 ribu,” katanya. Setelah itu Mukhtar Hadi menjadi pegawai Honorer di Universitas Muhammadiyah Metro (UMM). Dan pada tahun 1997, STAIN Jurai Siwo Metro membuka lowongan kerja dan Mukhtar Hadi pun ikut mendaftar dan mengikuti tes. Alhasil, diterima dan mulai bekerja di STAIN Metro sebagai dosen pada tahun 1998. Selain itu pada kepemimpinan 2011-2014 Mukhtar Hadi menjadi salah satu orang penting di STAIN Metro menjabat sebagai pembantu ketua I yang mengurusi bagian akademik.
Terakhir Mukhtar Hadi yang juga merupakan lulusan S2 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini menyempatkan berpesan kepada mahasiswa bahwa banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari berorganisasi. Dipaparkannya, pertama, organisasi mampu menempa kita untuk mempunyai kemampuan untuk mengorganisir. Karena akan banyak orang yang nantinya akan menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Kedua, banyak belajar tentang masyarakat yang mana ilmunya tidak ditemukan dan diajarkan dibangku kuliah. Ketiga, yang tak kalah penting yaitu memperbanyak teman.[]

Baca Juga:  Patuh Terhadap Orang Tua, Gapai yang terbaik

Biografi:
Nama: Mukhtar Hadi
Tanggal Lahir: Adirejo, 10 Juli 1973
Orang Tua:
Ayah: Tukiran
Ibu: Murkanti
Riwayat Pendidikan:
SD: Madrasah Ibtidayah Adirejo
SMP: MTs Negeri 1 Metro
SMA: Sekolah Pendidikan Agama (SPG) saat ini menjadi MAN 2 Metro
S1: IAIN Raden Intan cabang Metro
S2: Universitas Gadjah Mada
Jabatan: Pembantu ketua I STAIN Metro
Motivasi: Berasal dari orang tua, selalu ingin menjadi orang yang lebih baik, kalau orang lain bisa lebih baik kenapa kita tidak bisa lebih baik meskipun kita berada dalam keterbatasan.

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *