Asap Beracun: Bahaya di Balik Rokok dan Vape
Apa saja bahaya rokok dan vape untuk kesehatan? Sebelum mengulas hal tersebut, sebaiknya kita memahami tentang rokok dan vape itu sendiri.
Rokok konvensional adalah rokok yang terbuat dari tembakau yang dibakar dan dihisap. Rokok konvensional berbentuk silinder dan dibungkus dibungkus kertas. Sedangkan rokok elektrik (vape) adalah rokok elektronik berisi liquid vape atau cairan dengan macam-macam rasa dan tidak memakai tembakau.
Rokok dan vape sering dianggap berbeda dalam hal risiko kesehatan. Namun, keduanya memiliki dampak negatif yang signifikan bagi tubuh.
Berikut adalah beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh rokok dan vape:
1. Kecanduan Nikotin
Baik rokok maupun vape mengandung nikotin, zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan. Nikotin memengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan tekanan darah, dan mempercepat detak jantung. Kecanduan nikotin juga dapat memengaruhi perilaku dan kesehatan mental, seperti mudah marah, gelisah, dan sulit berkonsentrasi.
2. Kerusakan Paru-Paru
Rokok konvensional mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya yang dapat merusak paru-paru dan menyebabkan penyakit seperti bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru. Sementara itu, vape juga tidak bebas risiko, cairan dalam vape mengandung zat kimia yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan paru-paru. Beberapa kasus menunjukkan bahwa penggunaan vape dapat menyebabkan kondisi seperti “popcorn lung” (bronchiolitis obliterans), yaitu penyempitan saluran udara kecil di paru-paru akibat peradangan.
3. Penyakit Kardiovaskular
Nikotin dalam rokok dan vape dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Nikotin menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, beberapa bahan kimia dalam vape, seperti formaldehida, bersifat karsinogenik dan dapat merusak sistem kardiovaskular.
4. Masalah Kesehatan Mulut
Penggunaan rokok dan vape dapat berdampak negatif pada kesehatan mulut. Rokok konvensional diketahui menyebabkan penyakit gusi, kerusakan gigi, dan kanker mulut. Sementara itu, vape dapat menyebabkan iritasi pada gusi, mulut, dan tenggorokan. Paparan aerosol dari vape juga dapat membuat permukaan gigi lebih rentan terhadap perkembangan bakteri, yang meningkatkan risiko kerusakan gigi.
5. Risiko pada Remaja dan Anak Muda
Penggunaan vape di kalangan remaja meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Nikotin dapat memengaruhi perkembangan otak pada remaja, khususnya pada area yang mengatur perhatian, pembelajaran, dan kontrol impuls. Hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan perilaku dan masalah kesehatan mental di kemudian hari.
Meskipun beberapa orang beralih ke vape dengan anggapan bahwa itu lebih aman daripada rokok, penelitian menunjukkan bahwa vape juga memiliki risiko kesehatan yang signifikan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan bahaya yang ditimbulkan oleh kedua produk ini dan mengambil langkah untuk mengurangi atau menghentikan penggunaannya demi kesehatan jangka panjang.
sumber :
https://www.halodoc.com/artikel/berbahaya-seperti-rokok-ini-5-dampak-kecanduan-vape
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7120395/tak-lebih-enteng-dari-rokok-dokter-ungkap-bahaya-vape-terkait-kanker-luka-bakar
https://hellosehat.com/hidup-sehat/berhenti-merokok/bahaya-vape/