BEM, Terus Bergerak Dalam Melakukan Perbaikan
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) STAIN Metro ini merupakan sebuah organisasi internal tingkat STAIN. Teman – teman pasti banyak yang bertanya-tanya tentang BEM, what’s BEM, apa tujuanya BEM? Sama halnya Organisasi Intra Sekolah (OSIS) ketika kalian berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA/sederajat). Lebih luas lagi Indonesia yang kepala negaranya adalah presiden yang di bantu oleh para Menteri dan staf-stafnya.
Dalam mekanismenya kepengurusan BEM di pilih langsung oleh rakyat (mahasiswa dalam jenjang pendidikan) untuk kemudian menjalankan amanah, mengelola negara serta melindungi rakyatnya dalam hal bangsa Indonesia. Sama halnya seperti di kampus STAIN Jurai Siwo Metro. Sebuah miniature negara pada tataran mahasiswa di pimpin oleh Presiden Mahasiswa. BEM memang berbeda dengan UKM pada umumnya. Di dalam BEM sangat terasa sekali dinamika politik, tatanan AD/ART, dan UUD yang kerap kali diberlakukan. Baru-baru ini BEM ST dengan sebutan “Kabinet Perubahan,” harapanya dapat merekonstruksi struktur, tatanan maupun AD/ART itu sendiri dari kepengurusan sebelumnya untuk kemajuan STAIN ke arah yang lebih baik, lebih Akademis, kritis dan demokratis. Akhir-akhir ini BEM ST telah mengadakan open rekuitmen Koprs Muda BEM (KMB).
Hal itu dilakukan karena dirasa masih banyak mahasiswa yang notabenenya sebagai generasi penerus bangsa tidak secara ikut-ikutan. Selain itu, dapat ikut serta dalam berpartisipasi (langsung menikmati fasilitas) yang diberikan oleh lembaga. Contohnya, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan sebagai sarana pembelajaran selain di dalam perkulihan. Koprs Muda BEM berfungsi sebagai penggerak atau membantu kinerja BEM itu sendiri di balik layar. Selain itu Koprs, Muda BEM berfungsi sebagai transformasi ilmu pengetahuan khususnya sosial politik yang ada di kampus, dengan jargon Akademis, kritis dan demokratis. Inilah yang menjadi langkah awal untuk bergerak dan senantiasa menjaga Almamater STAIN Metro untuk terus melakukan perbaikan. “Terus bergerak melakukan perbaikan.”