Berikan Hasil Survei Indeks Optimisme, GNFI Ajak Generasi Muda Pahami Manfaatnya
Good News From Indonesia (GNFI) menggelar acara Peluncuran dan Diskusi Hasil Survei Indeks Optimisme 2021 secara virtual via Zoom Meeting, Jumat (13-08-2021).
Diadakannya diskusi kali ini bertujuan untuk melihat kembali dampak pandemi Covid-19 di Indonesia. Di antaranya mengubah perilaku, kebiasaan, dan tatanan kehidupan masyarakat. Selain itu, kabar buruk yang silih berganti setiap hari menggerus semangat dan optimisme terhadap negeri. Tak hanya itu, kegiatan ini ditujukan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI).
Selama diskusi berlangsung, hasil survei disajikan oleh Kunto Adi Wibowo, Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI & Peneliti Komunikasi dan Media, Najelaa Shihab, Pendidikan dan Inisiator Semua Murid Semua Guru, Roby Muhamad, Pakar Sosiologi dan Akademisi, dan Ahmad Erani Yustika, Pakar dan Guru Besar Universitas Brawijaya.
Kunto Adi Wibowo, menjelaskan, survei yang dilakukan kepada 800 responden yang tersebar di 11 Kota besar di Indonesia. Mulai dari Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Banjarmasin, Denpasar, Surakarta, dan Yogyakarta. Dengan Indeks Optimisme terhadap 5 sektor di Indonesia.
“Pendidikan dan Kebudayaan, Kebutuhan Dasar, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, serta Politik dan Hukum. Dari hasil survei optimisme yang telah dilakukan, tingkat optimisme paling tinggi generasi muda pada sektor pendidkan dan kebudayaan,” jelasnya.
Tingginya tingkat optimisme dalam sektor pendidikan karena semakin mudahnya akses pendidikan berkualitas di Indonesia. Lalu, tingginya tingkat optimisme pada sektor kebudayaan disebabkan diterimanya produk kerajinan tangan Indonesia pada level dunia.
Tingkat optimisme terendah generasi muda terjadi pada sektor hukum dan politik. Hal ini dipicu dengan tingginya tingkat korupsi yang terjadi di dunia politik sehingga generasi muda menjadi tidak optimis pada sektor hukum dan politik.
Melalui hasil survei ini, dapat diketahui penilaian generasi muda terhadap tiga permasalahan utama yang terjadi. Di antaranya kasus Covid-19 yang persentasenya mencapai 72,3%, kebijakan pemerintah yang dinilai menyulitkan dan tidak tegas 4,3%, dan kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai 3,6%.
Menanggapi hasil survei tersebut, Najelaa Shihab, memberikan pendapatnya tentang pentingnya optimisme. Menurutnya optimisme dapat menjadi modal untuk kesehatan mental.
“Kalau melihat optimisme, tentu saya juga ikut optimis. Melihat pemuda saat ini kita sebetulnya (optimisme) sebagai modal juga untuk kesehatan mental. Walaupun dalam kondisi krisis dan pandemi ini mindset untuk melihat dunia dalam perspektif yang lebih positif, rasa optimis ini bisa jadi modal dalam hal lain,” ujarnya.
(Reporter/Rizki)