Terdapat perbedaan dari Kongres IV yang dilaksanakan pada Selasa (12/01). Terpilihnya Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) periode 2021, meskipun calon tunggal tak menjadikan Didi Pranata (PBS/VI) terpilih dengan cara aklamasi. Sebab Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan satu kotak kosong sebagai lawan. Yang mana perolehan suara tertinggi diperoleh Didi sebanyak 14 suara dari total 18 perwakilan jurusan (suara penuh,. red).
Menanggapi hal tersebut, Didi turut menyayangkan karena pelaksanaan kurang maksimal hanya ada calon tunggal. Namun, ia menuturkan bahwa sistem demokrasi harus tetap diterapkan.
“Tentang calon tunggal mungkin untuk kedepannya bisa menjadikan sebuah acuan. Bahwa menjadi pemimpin itu sebuah ajang yang memang populer juga acuan bagaimana memajukan lembaga pendidikan. Menjadikan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) IAIN Metro sebagai wadah yang dapat menunjang aspirasi mahasiswa,” tuturnya.
Selain itu, ia berharap agar Ormawa dari tingkat institut sampai jurusan dapat berkolaborasi untuk peningkatan kualitas mahasiswa, “Harapannya Ormawa yang di tingkat institut dan sampai Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dapat berkolaborasi untuk nantinya menciptakan mahasiswa-mahasiswa yang kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Selain Dema-I, Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) juga calon tunggal, Bayu Prayoga (PAI/VI). Tak ada yang berbeda dari periode sebelumnya, Bayu terpilih secara aklamasi. Setelah penyampaian visi misi dan hasil musyawarah dalam forum, Selasa (12/01).
Sesuai dalam Undang-undang Pemilihan, Ketua Sema-I dipilih oleh anggota yang mencalonkan diri sebagai anggota Sema-I, “Mekanisme pemilihan dipilih dari anggota yang mencalonkan diri sebagai anggota senat di tingkat institut. Penyampaian mekanismenya musyawarah bukan voting dan didampingi dari Panitia dan Bawaslum dalam menyukseskan Kongres IV di tingkat Sema Dema institut. Untuk pencapaian visi misi itu udah diatur,” terangnya.
Bayu berharap agar mahasiswa IAIN Metro berani mencalonkan diri sebagai pemangku kebijakan legislatif, “Siapapun dalam Anggaran Dasar dalam Rumah Tangga (AD-RT) dalam SK Dirjen 4961, semua mahasiswa/mahasiswi yang kuliah di IAIN Metro itu boleh dan sangat sah ketika ia mau mencalonkan diri. Asalkan kriteria-kriteria dari calon itu terpenuhi,” ungkapnya.
M. Irvan Rouf Aufa, Ketua Sema-I 2020, memberikan tanggapan mengenai calon tunggal Sema-I dan Dema-I. Ia memaparkan fungsi dari kotak suara yang ada pada saat pemilihan Dema-I sesuai dengan SK Dirjen 4961. Tata cara pemilihan Dema-I yaitu Sema-I membentuk panitia pemilihan. Tugasnya adalah penjaringan bakal calon (Sema I dan Dema-I,. red), menetapkan calon, kemudian melakukan pemilihan.
“Teknis pemilihan, ketua Dema-I dipilih oleh masing masing perwakilan dari jurusan. Tafsir teknisnya karena di Ormawa tingkat jurusan hanya ada HMJ maka setiap delegasi menjadi suara penuh. Maka kemarin kita mencoba agar bisa lebih kuat merepresentasikan, dia (delegasi,. red) dari jurusan kalo bisa minta rekomendasi dari ketua jurusan. Artinya harus melalui mekanisme pemilihan dong, meskipun harus dihadapkan dengan kotak kosong,” jelasnya pada Kronika, Kamis (13/01).
Menurutnya sudah seharusnya mahasiswa melek terhadap birokasi kampus. Selain itu, menjadi mahasiswa yang visioner sudah seharusnya berproses secara maksimal, “Setidaknya kalo kita merasa tidak pantas tapi dipantaskan untuk menjadi ketua, minimal gairah itu dibangun dengan cara mencalonkan diri. Calon yang kalah itu bukan sebenar-benarnya kalah. Minimal dengan cara mencalonkan diri membuktikan bahwa gairah kita atau kapasitas kita sudah berada di wilayah itu,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan agar tidak hanya menilai calon Sema-I dan Dema I apabila tidak berani mencalonkan diri, “Jangan menyalahkan calonnya yang tidak mempunyai kapasitas lah dan sebagainya orang kita saja tidak mencalonkan. Kan kompetisinya dimulai dari itu, toh kompetisinya juga kebaikan,” tambahnya.
Ia juga berpesan kepada Sema-I dan Dema I periode 2021 mengenai perannya, “Jangan dipandang ketua ormawa tingkat Institut ini sifatnya eksistensial, tapi lebih kepada sifatnya yang substani. Namun, perannya sebagai representasi seluruh mahasiswa IAIN Metro. Artinya keberadaan mereka berdua harus memaslahatkan seluruh mahasiswa IAIN Metro,” ujarnya.
(Reporter/Atika/Martika)
(Ilustrator/Salsa)