Kronika

Mahasiswa Opini

HAMAS MINIATUR CIVIL SOSIETY ABAD 21*

  • Oktober 21, 2010
  • 8 min read
  • 411 Views
Oleh : Dharma Setyawan**
“segolongan dari umatku akan terus berada dalam kebenaran, mereka akan terus berjuang melawan orang yang memusuhi mereka. Mereka seperti bejana mkanan diantara para penyantapnya sampai Allah memutuskan (kemenangan bagi mereka) sementara mereka dalam kondisi seperti itu “ Wahai Rosullulah; dimana mereka?’ “Mereka disekitar Baitul Maqdis.” ( HR Ahmad )

Kronik History
Masih teringat jelas agresi militer Israel atas Gaya selama 22 hari yang dimulai 27 Desember 2008 yang lalu. Kekejaman Zionis Israel yang menyerang Gaza yang berpenduduk tak lebih dari 1,5 juta jiwa itu begitu menyulut amarah kaum muslimin sedunia. Israel menyerang Gaza dengan ratusan tank, 60 jet tempur dan berton-ton bahan peledak dijatuhkan.Akibat serangan itu total warga Palestina yang meninggal mencapai lebih dari 1300 orang dimana 40 % adalah anak-anak dan korban terluka mencapai 5000 orang. Gaza sebuah petak tanah yang tidak lebih dari 360 km persegi harus mengalami serangan biadab kaum yang paling banyak membunuh para Nabi (baca: Yahudi) dan para Nenek Moyang pembangkang Agama.
Lebih dari separuh abad, setelah deklarasi berdirinya Israel di atas puing-puing bencana atas warga Palestina di tahun 1948, dimana lebih dari 2 juta warga Palestina terusir menjadi pengungsi di berbagai tempat dan negara tetangga. Ratusan ribu imigran Israel terus berdatangan dan mendirikan perumahan Ilegal. Setelah peperangan 1956 dan 1967 Israel terus meluaskan wilayahnya melalui Konspirasi antar negara-negara besar terhadap Palestina. Konspirasi Israel terus berlangsung pada kesepakatan Oslo di tahun 1993 dimana PLO mengakui berdirinya Negara Israel dan Palestina harus memberikan wilayahnya kecuali Gaza dan tepi barat (Jericho).Bahkan liga arab tidak berdaya terhadap tekanan Amerika Serikat setelah peristiwa 11 september 2001 dengan diterbitkannya “Prakarsa Perdamaian Arab tahun 2002” atas pengakuan Arab terhadap hak ekstensi Israel. Palestina bagaikan anak yang ditinggalkan keluarga besarnya dan dibiarkan hartanya dirampok oleh orang lain.
Palestina di Zhalimi
Agresi militer yang dilakukan israel atas Gaza memberikan luka mendalam. Berton-ton bom di jatuhkan ke tanah yang telah basah oleh darah para Syuhada. Kurang lebih 300an polisi meninggal akibat serangan Udara. Potongan tubuh berserakan di sela-sela timbunan bangunan hancur. Gedung, masjid dan infrastruktut hancur berkeping-keping. Penduduk harus melakukan sholat jama’ menggabungkan antara maghrib dengan isyak dan zuhur dengan Ashar, di antara mesin jet tempur yang terus melintas di atas kepala mereka.Bahkan di ketemukan bahwa Israel melanggar kesepakatan konferansi di Jenewa yaitu pelarangan penggunaan bom fosfor. Bom yang mengandung Fosfor putih adalah asap kimiawi yang bila menyentuh kulit bisa membakar sampai ke tulang. Kulit sekujur tubuh akan mengelupas hebat akibat panas tinggi yang berbaur dengan oksigen beracun yang mengandung fosfor putih. Namun hingga kini tidak ada lembaga yang mampu mengadili pelanggaran yang dilakukan Israel.Israel juga menggunakan bom DAIM yang dapat membawa kematian cepat atau minimal menumbuhkan kanker bagi mereka yang menjadi korban.
Kepedihan Palestina akibat Israel dirasakan anak-anak yang telah kehilangan orang tua dan saudara mereka. Sebut saja Dalal gadis belia berumur 7 tahun, harus kehilangan anggota keluarganya yaitu amer (ayah), Nahil (ibu), sayed ( kakak,18 ), Muhammad( kakak, 9), Ghayda ( kakak,8), dan ahmed ( adik,5). Saat itu Dalal sedang bermain di tempat Bibinya Fatimah di Jabalia Timur. Saat di antar kembali kerumahnya di dapati bagunan yang sudah hancur akibat dihujani bom oleh israel kini Dalal tinggal sebatang kara dan tinggal bersama bibinya. 
Kisah lain Jamila Al Hayashi gadis beranjak dewasa berumur 15 tahun harus kehilangan kedua kakinya. Ketika di wawancarai televisi Aljazeera ia mengisahkan dirinya sedang bermain di luar rumah lalu tidak sadarkan diri , kemudian setelah sadar dan membuka mata ia mendapati dirinya sudah berada di rumah Sakit dan telah kehilangan kedua kakinya. Jamila juga kehilangan 2 keluarganya yaitu adik perempuannya jalila (11)dan saudara laki-laki Isra (13). Jamila bertutur saat ini Roket dan bom israel jatuh ke semua daerah dari darat , laut dan udara. Dan masih banyak cerita menyedihkan lain yang menimpa warga Palestina di Gaza.
Renaisance Palestina 
Setelah ditinggalkan dan diabaikan dunia Arab, Palestina berusaha bangkit dan mempertahankan ekstensinya sendiri. Maka muncullah Gerakan Perlawanan Islam yang disebut HAMAS (Harokah Muqawamah Al-Islamiyah). Gerakan yang lahir tahun 1987 ini pada mulanya adalah sebuah entitas sosial dengan Guru Spiritual mereka Syekh Ahmad Yasin. Para aktifis dan penggeraknya adalah orang yang yang sangat peduli terhadap masyarakat dan sangat akrab dengan masyarakat Palestina. Sejak tahun 70 an Gerakan HAMAS hampir meliputi Sudut Gaza antara lain. Forum Organisasi Keislaman yang memilki ratusan cabang dengan berbagai aktifitas sosialnya dan membantu meringankan beban warga akibat serangan Zionis Israel. 
  1. Universitas Islam Gaza menampung 15 ribu mahasiswa dengan beragam fakultas dan jurusannya . Pembinaan Mahasiswa mampu mencapai prestasi di tingkat Internasional tidak hanya spesialisasi Ilmu Keislaman tapi juga IlmuUmum.Peran Ulama yang terlibat langsung dengan aktifitas masyarakat juga sangat menetukan pembangunan karakter masyarakat di Gaza.
  2. Mendidrikan Lembaga penghafal Al-quran dan telah meluluskan 2500 hafidzul Quran. Dan bertambah menjadi 5000 orang dalam 1 tahun. Tidak ada negara manapun yang mampu menyamai jumlah penghafal Al-Quran di Gaza dengan berbagai ancaman dan serangan dari Israel.
  3. Di samping lembaga pendidikan juga ruang perpustakaan yang tersebar, Para Aktifis juga mendirikan bank darah dan klinik kesehatan. Mereka juga menggelar aksi fund rising untuk membantu warga yang membutuhkan, mendirikan masjid dan lembaga sosial lainnya.
Setelah melebarkan sayap keberbagai lembaga sosial. Hamas perlahan tapi pasti mamasuki babak baru dan memasuki dua lini , pertama lini perlawanan senjata untuk menghadapi tentara Israel dan kedua melalui lini politik dan pada 25 januari 2006 HAMAS menang dalam pemilu atas rivalnya Fatah degan menang 74 kursi dari 128 jumlah kursi. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat lebih memilih HAMAS untuk tetap berjuang membela HAM di Palestina. HAMAS tetap lantang menyuarakan penolakan terhadap eksistensi Israel diseluruh jengkal tanah Palestina.
Miracle in Gaza 
Walaupun Palestina terus diserang Israel dengan senjata tercanggih ke 3 di dunia namun warga Palestina tidak gentar menghadapi serangan bertubi-tubi dari Israel. Bahkan Palestina telah memiliki Regu Pemburu Mati Syahid yang sudah di persiapkan sebelumnya untuk menghadapi Israel. Mereka adalah orang-orang yang menghabiskan waktunya dengan tilawah Al-Quran, berzikir dan bertasbih berdoa dan tetap bertahan di parit-parit jihad menunggu pasukan Israel dan bersiap untuk tegar dalam keadaan apapun. Syahid menjadi cita-cita tertinggi mereka. 
Warga gaza yang juga sebagai Korban kebiadaban Israel juga tidak pernah menyesal untuk membela Hamas. Mereka hanya memiliki senjata Doa dan Peluru Qiyamul Lail.Banyak keajaiban yang terjadi pada para pejuang HAMAS diantaranya : 
  • Abu Hamzah : Dua Pekan jenazahnya tetap mengalirkan darah. Abu Hamzah adalah seorang yang tergabung dalam barisan pejuang Al Qassam melalui tin training militer di kepolisian Gaza dan telah menyelesaikan hafalan Al-Quran.
  •  Mushaf Al-Quran Utuh , Meski Masid di hancurkan. Masjid An Nur yang di hancurkan tiga buah roket oleh jet tempur F-16 menghancurkan bangunan sampai hancur lebur, Kecuali tumpukan Al-Quranul Karim yang masih utuh tanpa ada sobekan.
  • Batu dan Pasir bertasbih. Seorang Murabith (orang yang berjaga di perbatasan) bernama Abu Mujahid menuturkan. Ia mendengar suara “Subhanallah” dan ‘Astagfirullah” saat mengintai pergerakan tank-tank Israel di perbatasan Gaza.. Berualang kali ia mencari dari mana asal suara tersebut ternyata berasal dari batu dan pasir yang ada didekatnya. Karena tidak ada satupun orang didekatnya waktu itu.
  • Bertempur dengan satu senjata melawan satu regu Tentara Israel. Mahmud Raify melaksanakan tugas penjagaan penuh selama 2 hari berteman kurma, air dan senjata ditangannya. Setelah 2 x 24 jam akhirnya Raify berada disekitar kelompok pasukan israel di Jabal Reis, Timur Gaza. Kontak senjata tidak dapat dihindari. Bahka ia bisa membunuh 2 orang tentara Israeldan melukai beberapa tentara. Bahkan Raify menyandera satu tentara dan ia panggul ke sebuah tempat. Namun jet tempur mengetahui baku tembak yang terjadi dan menembakkan roket ke arah raify dan pasukan Israel yang disandera. Siaran televisi Israel merekam gambar sejumlah tentara Israel meraung dan menangis saling menyalahkan satu sama lain.
  • Jumlah penghafal Al-Quran di Gaza tidak tersaingi negara manapun. HAMAS di bawah pimpinan Ismael Haneya berhasil mewisuda 2500 penghafal Al-Quran. Penghargaan diberikan oleh Ismail Haneya kepada mereka yang telah hafal Al-Quran antara lain dengan memberikan uang 100 dolar. Menurutnya ”dahulu anak-anak muda berkeliaran dijalan-jalan membawa botol minuman keras, sedangkan sekarang mereka membawa Al-Quranul Karim. Dahulu gadis-gadis menghabiskan waktu dengan mendengarkan musik dan lagu, namun sekarang banyak anak gadis yang hafal Al-Quran, menutup aurat dengan Jilbab, wanita yang cerdas, muslimah yang berjihad. Saya mengucapka selamat atas semua perempuan palestina”. Bahkan di musim panas nanti akan ada lagi sekitar 3500 penghafal Al-Quran di Gaza. Ini adalah Mukjizat yang luar biasa.
  • Jumlah kelahiran luar biasa dalam tiga pekan agresi Israel. Selama 3 pekan Agresi Israel, korban yang meninggal berjumlah 1300 orang lebih, dimana 40 % anak-anak dan korban luka-luka sekitar 5000 orang lebih. Tapi ternyata dilaporkan Badan Sensus PBB (UNFPA) jumlah anak yang lahir selama Agresi Israel adalah 3500 bayi dari 4000 kaum Hawa yang Hamil. Artinya setiap 1 orang yang gugur Allah menggantikan dengan 2 sampai 3 bayi yang baru lahir. Allah memiliki rencana dan kehendak lain di balik Tragedi ini.
  • Pejuang Al-Qassam, di selamatkan Mushaf yang tak tembus peluru. Dr. Hesham yang bertugas di rumah sakit Ash Shifa , Gaza didatangi pemuda yang menderita luka cukup parah . Dr. Hesham terkejut ketika mendapati proyektil peluru yang bersarang di Muahaf Al-Quran dan Buku saku do’a Harian. Dari bukti yang dibawa DR. Hesham tampak buku saku doa harian yang telah berlubang. Sedangkan, Mushaf al-Quran hanya sampulnya saja yang rusak.
  • Banyak lagi kisah lain seperti Bau wangi kesturi jenazah pejuang Al-Qassam, Tentara Isrel melihat pasukan berpakaian putih, Tubuh Para Syuhada yang masih segar padahal sudah berminggu-minggu dan dalam keadaan tersenyum, dan banyak cerita lainnya yag semakin meyakinkan kita bahwa Allah Maha Besar .
Referansi : http://www.infopalestina.com
*) Diambil ” Dari Jalur gaza : Ayat-Ayat Allah berbicara”
**) Penulis adalah mahasiswa EI semester VI di STAIN Jurai Siwo Metro
Dan Bergiat di diskusi Welfare Community ( Membangun basis-basis ekonomi dan
Social kampus menuju demokrasi yang egalitarian)
Bagikan ini:
Baca Juga:  Genap 17 Tahun, UKM Impor Harapkan Silaturahmi Semakin Erat
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *