Hardiknas 2025, IAIN Metro Tekankan Peran Dosen Bentuk Mahasiswa Berakhlak

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) menjadi momen penting bagi dunia pendidikan untuk mengevaluasi dan merencanakan langkah-langkah ke depan. Peringatan Hardiknas tahun ini, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Ida Umami menegaskan komitmen dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya melalui penguatan peran dosen dalam membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

Ia menuturkan Hardiknas memiliki makna yang sangat penting bagi IAIN Metro, “Saya kira maknanya dalam sekali, yaitu bagaimana para dosen itu bisa menjadi garda terdepan untuk pembentukan generasi bangsa,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (02-05-2025).

Ia menegaskan bahwa dosen tidak hanya mengajar, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa melalui empat tugas utama,yaitu transfer of knowledge, transfer of value, transfer of behaviour, dan transfer of skill, “Dosen paling tidak memiliki empat tugas yaitu yang pertama adalah transfer of knowledge: transfer ilmu pengetahuan, kemudian transfer of value: transfer nilai-nilai baik agama maupun budaya, kemudian transfer of behaviour: bagaimana perilaku menjadi suri tauladan, dan juga transfer of skill: bagaimana memberi keterampilan, dan kita semua tentu berkomitmen untuk menjalankan tugas itu,” ujarnya.

Terkait implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), IAIN Metro telah menjalankan berbagai bentuk kolaborasi lintas kampus, “Kampus Merdeka sudah kami terapkan melalui pertukaran dosen dan mahasiswa. Kami juga menyesuaikan dengan Kurikulum Cinta dari Kementerian Agama, yang menekankan deep learning dan meaningful learning,” jelasnya.

Namun, ia tidak menampik bahwa implementasi tersebut masih menghadapi tantangan, terutama pada aspek pendanaan, “Banyak tantangannya terutama tantangan itu ada pada proses yang belum didukung dengan pendanaan dan lain sebagainya. Sehingga kemudian tantangan itu akan bersama-sama kita hadapi,” tambahnya.

Sebagai bagian dari inovasi pengembangan kualitas pendidikan, IAIN Metro pada tahun 2025 ini akan memulai pembangunan gedung laboratorium terintegrasi senilai 71 miliar rupiah, “Pembangunan ini seharusnya dimulai tahun ini, tapi karena efisiensi anggaran, pelaksanaannya dibagi menjadi dua tahun,” terangnya.

Mengenai kondisi pendidikan tinggi nasional, ia menilai pembelajaran di Indonesia terlalu fokus pada aspek kognitif, “Yang perlu segera dibenahi adalah pendekatan pendidikan yang hanya menyentuh kognitif. Kita harus lebih menyentuh aspek afektif dan psikomotorik juga, agar mahasiswa memiliki akhlak mulia, bukan hanya cerdas,” tegasnya.

Ia pun menyampaikan pesan kepada seluruh civitas academica IAIN Metro, agar tidak ada praktik intimidasi atau penggunaan kata-kata kasar dalam proses pendidikan, “Mari kita jalankan pendidikan ini untuk membentuk manusia yang beradab, tentu saja dengan cara yang beradab. Tidak boleh ada intimidasi, tidak boleh ada kata-kata kasar terhadap mahasiswa,” pungkasnya.

(Reporter/Meli/Ratih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *