Kronika

Ceremony Hari Besar Info

IAIN Metro Rayakan HSN Dengan Berbagai Kegiatan

  • Oktober 22, 2024
  • 3 min read
  • 24 Views
IAIN Metro Rayakan HSN Dengan Berbagai Kegiatan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro melaksanakan Upacara Peringatan Hari Santri ‎Nasional 2024 bertajuk Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan, bertempat di Halaman Rektorat Kampus I ‎IAIN Metro, Selasa (22-10-2024).‎

 

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Wakil Rektor (Warek) I Bidang ‎Akademik dan Kelembagaan, Suhairi, Warek II Bidang Keuangan dan Perencanaan, Akla, ‎Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Mahrus As’ad, Dewan Kantor (Dekan), ‎Wakil Dekan, Dosen dan civitas academica di lingkungan IAIN Metro.‎

 

Kegiatan tersebut telah menjadi agenda tahunan sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Seluruh civitas academica IAIN Metro turut serta dalam upacara peringatan tersebut dengan mengenakan pakaian putih sebagai simbol kesucian dan persatuan.

 

Sejak tanggal 19—30 Oktober 2024 berbagai rangkaian kegiatan telah dan akan terus diselenggarakan untuk memeriahkan Hari Santri. Kegiatan tersebut dimulai dengan istigasah di masjid, dilanjutkan dengan upacara Hari Santri Nasional.

 

Selanjutnya, masing-masing fakultas juga telah menyiapkan kegiatan menarik, seperti Gebyar FTIK di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Festival Seni dan Kreasi di Fakultas Syariah, Stadium General Ekonomi Kepesantrenan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Talkshow Kepesantrenan di Radio Shawtuna oleh Fakultas  Ushuludin Adab dan Dakwah, Bedah Buku di Perpustakaan, serta Expo Bazar dan Lomba Hadroh di Ma’had Jamiah.

 

Dalam sambutannya, Siti Nurjanah menyampaikan bahwa santri merupakan salah satu kelompok yang paling aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Para santri dan masyarakat umum menunjukkan semangat juang yang tinggi tanpa rasa takut, membela tanah air di seluruh penjuru Indonesia.

 

“Khususnya, masa depan bangsa Indonesia ada di tangan kalian dan hari ini menjadi momen para santri untuk memperkuat komitmen untuk merengkuh masa depan,” harapnya.

Baca Juga:  PKM III Sumatera, Wujud Talenta Mahasiswa

 

Ia juga menegaskan bahwa Hari Santri bukan hanya milik santri dan pesantren, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia. Ia mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut merayakannya, “Melalui upacara ini, mari kita panjatkan doa untuk para ulama dan santri yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan,” imbuhnya.

 

Kemudian, Mahrus As’ad, selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tujuan upacara peringatan Hari Santri ini kita laksanakan sebagai bentuk penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para ulama dan santri yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa, “Melalui peringatan ini, kita diajak untuk selalu mengingat jasa-jasa mereka dan meneruskan perjuangan mereka dalam membangun bangsa,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa adalah sebuah pengorbanan yang tak ternilai harganya. “Hari ini, kita mewarisi hasil perjuangan mereka, salah satunya adalah keberadaan lembaga-lembaga pendidikan agama di bawah naungan Kementerian Agama. Ini adalah bukti nyata betapa pentingnya peran santri dalam membangun bangsa,” tandasnya.

 

Tanggapan positif datang dari Nuryanto, Dosen IAIN Metro. Ia menyampaikan bahwa peringatan Hari Santri merupakan momen yang sangat penting. “Dengan memperingati hari santri, kita menunjukkan apresiasi terhadap peran santri sebagai sosok yang taat kepada Allah, Rasul, dan pemerintah,”tuturnya.

 

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa santri juga senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, kerukunan, perdamaian, serta cinta tanah air. Ia  berharap melalui peringatan ini, Indonesia akan semakin maju, makmur, dan diberkahi Allah swt.

 

Samahalnya dengan Siti Zulaikha, ia merasa bangga dan bahagia dengan kegiatan ini. “Karna kita yakin, bahwa kita ini sesungguhnya adalah santri, jadi upacara ini salah satu bentuk geliat kita yang ingin berjuang bersama-sama santri yang ada di pesantren-pesantren,” jelasnya.

Baca Juga:  Koordinasi PBAK Warek III Ajak UKM UKK

 

Ia pun berharap internalisasi kesantrian itu sebaiknya ada pada diri setiap umat Islam. “Supaya tatanan keislaman dan keindonesiaan itu merasuk dalam jiwa bangsa Indonesia khususnya yang beragama Islam,” harapnya.

 

 

(Reporter/Azis/Munir/Utami)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *