Kronika

Artikel Info Media Uncategorized

Kristen Muhammadiyah: Mendorong Toleransi di Tengah Kondisi yang Beragam

  • Agustus 1, 2024
  • 2 min read
  • 66 Views
Kristen Muhammadiyah: Mendorong Toleransi di Tengah Kondisi yang Beragam

 

Sebutan “Kristen Muhammadiyah” mendapatkan perhatian yang signifikan setelah diterbitkannya buku “Kristen Muhammadiyah: Mengelola Pluralitas Agama dalam Pendidikan” pada bulan Mei 2023. Fenomena ini mengundang banyak pertanyaan: Apa sebenarnya Kristen Muhammadiyah itu?

Pada dasarnya, Kristen Muhammadiyah adalah orang Kristen yang memiliki rasa suka dan empati yang kuat terhadap Muhammadiyah. Kata ini tidak berkaitan dengan sistem kepercayaan agama yang baru, tetapi lebih kepada kejadian sosiologis yang muncul dalam populasi Indonesia yang beragam.

Perilaku yang digambarkan oleh Abdul Mu’ti dan Fajar Riza Ulhaq diamati dibanyak tempat, terutama di daerah-daerah yang jauh seperti Ende (Nusa Tenggara Timur), Serui (Papua), dan Putussibau (Kalimantan Barat). Rasa kedekatan ini dipupuk melalui keterlibatan sosial di sekolah-sekolah Muhammadiyah, yang inklusif terhadap semua afiliasi agama.

Sangat penting untuk memahami bahwa Kristen Muhammadiyah tidak melibatkan sinkretisme agama. Para pengikut agama ini mempertahankan komitmen mereka yang teguh terhadap doktrin-doktrin Kristen, sementara secara bersamaan mengakui dan merangkul kebajikan besar, toleransi, dan pola pikir progresif yang dianjurkan oleh Muhammadiyah.

Fenomena ini menunjukkan dampak signifikan dari pendidikan Muhammadiyah dalam memupuk toleransi antar agama. Sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi wadah bagi para siswa dari berbagai latar belakang untuk belajar dan hidup berdampingan secara harmonis, sembari menunjukkan toleransi dan penghargaan terhadap keyakinan agama masing-masing.

Aspek-aspek utama yang berkaitan dengan agama Kristen Muhammadiyah:
1. Bukan merupakan sebuah sistem keyakinan agama yang baru: Ini adalah kejadian sosiologis yang menunjukkan kedekatan antara umat Kristen dan Muhammadiyah.
2. Dimulai pada masa pendidikan formal: Sifat inklusif dari sekolah-sekolah Muhammadiyah mendorong empati dan keakraban di antara individu-individu dengan latar belakang agama yang berbeda.
3. Bukan sinkretisme: Berpegang teguh pada keyakinan Kristen sambil mengakui dan menghargai prinsip-prinsip Muhammadiyah.
4. Mengilustrasikan toleransi: Bukti nyata dari dampak pendidikan Muhammadiyah dalam membina kerja sama antar agama.

Baca Juga:  Temu Alumni Jadi Ajang Berbagai Pengalaman dan Ilmu

Pada akhirnya, umat Kristen Muhammadiyah memberikan contoh yang patut dipuji dalam hal toleransi dan keharmonisan sosial di tengah-tengah lanskap Indonesia yang beragam. Fenomena ini menunjukkan bahwa perbedaan pendapat tidak menghalangi terciptanya hubungan yang damai dan saling menghormati.

Penulis (Azis)

Sumber:
https://kumparan.com/kumparannews/memahami-kristen-muhammadiyah-apa-itu-20UyD6tIn8Y

Kristen Muhammadiyah Sebagai Representasi Islam?


https://kumparan.com/kumparannews/memahami-kristen-muhammadiyah-apa-itu-20UyD6tIn8Y

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *