Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN Metro, mengadakan Pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Periode 1 tahun 2021, dilaksanakan secara virtual via Zoom Meeting, Rabu (13/11).
Kegiatan ini dimoderatori oleh Dosen IAIN Metro, Aliandi Lumbu, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya (Lakspedam) NU kota Semarang, M. Rikza Chamami, Wakil Rektor I IAIN Metro, Suhairi, dan Departemen Kesehatan (Depkes) kota Metro, Rochayani.
Suhairi menjelaskan sebanyak 838 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KPM IAIN Metro Periode 1. Kegiatan yang dilaksanakan selama 40 hari ini, tersebar di 12 Kabupaten/Kota, “Saya apresiasi kepada pihak LPPM dan utamanya pusat penelitian masyarakat terus mengikuti pertimbangan dan selalu mempersiapkan KPM ini secara maksimal dengan sebaik-baiknya,” ujar Suhairi dalam forum zoom meeting
Rikza Chamami, dalam forum menyampaikan mengenai urgensi pelaksanaan serta menjelaskan KPM merupakan pengabdian berbasis kebutuhan masyarakat. Hal ini disebabkan KPM adalah bagian dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian,. red). Sehingga dengan adanya Tri Dharma bisa membekali mahasiswa bagaimana ketika berada di luar IAIN Metro ini memiliki kompetensi.
Ia juga memaparkan mengenai perbedaan antara KPM atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan KKM (Kuliah Kerja Maya,.red). Ia mengajak para mahasiswa agar membuat KKN atau KPM berjalan baik dengan penuh inovasi. Selain itu, ia memaparkan apa saja manfaat mahasiswa mengikuti kegiatan KPM.
“Manfaat bagi masyarakat, siapa tau setelah kita melakukan pengabdian, karakteristik atau kebiasaan orang-orang di daerah tersebut dapat berganti ke arah yang lebih baik. Bagi mahasiswa mendewasakan cara berfikir, melatih mahasiswa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, dan kemasyarakatan. Mahasiswa akan dengan mudah memahami situasi dan kondisi masyarakat l serta terbiasa membimbing masyarakat untuk mengadakan kegiatan-kegiatan positif lainnya,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut terdapat penyuluhan dan edukasi tentang Covid-19. Rochayani, Depkes Kota Metro mamaparkan bahwa penanganan dan pencegahan covid-19 kapasitasnya diberikan untuk mahasiswa dan masyarakat, “Jadi kenapa puskesmas atau kepala puskesmas Iring Mulyo memberikan sedikit penyuluhan atau edukasi bagaimana sih yang lagi trending topic ini tentang covid-19 ya, jadi pada prinsipnya dalam puskesmas itu adalah layanan tingkat primer yang fungsinya adalah Permotidem dan Prometik,” jelasnya.
Miftahudin (PAI/VII), mengungkapkan bahwa untuk KPM kali ini terdapat kurang dan lebihnya. Ia memaklumi keadaan tersebut karena adanya pandemi, “Jadi keuntungan yang saya dapat saat ini mempermudah untuk mencari lokasi dan temen. Tidak perlu untuk beradaptasi karena tempat KPM dan temen KPM sendiri itu yang dicari ya temen yang bener-bener sudah kenal karena di desa kita lebih tau seluk beluk desa terdekat,” ungkapnya.
“Untuk kegiatan tidak berbeda dengan KPM yang lalu hanya mungkin mengurangi sebuah kerumununan. Dan kita sendiri yang mengikuti kegiatan KPM harus pandai-pandai untuk memilih kegiatan yang tidak melanggar protokol,” tambahnya.
Sofiatun (PBA/VII), menjelaskan bagaimana persiapan yang perlu dilakukan. Hal ini dikarenakan agar acara KPM yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini berjalan lancar.
“Persiapan secara fisik banyak banget, seperti barang-barang yang diperlukan di kontrakan dan di posko. Persiapan secara non fisik seperti mulai belajar banyak hal, karena kan nanti mau ngelakuin banyak hal juga. Namun aku tidak mau terlalu memaksakan diri agar bisa ngelakuin semuanya. Aku belajar sesuai kemampuan aja, yang penting udah usaha belajar gitu,” terangnya.
“Semoga kita bisa ngertiin maunya masyarakat itu gimana, bukan malah menggurui tetapi mendampingi. Terus memiliki keinginan agar masyarakat nyaman dengan keberadaaan anak-anak KPM di sekitar mereka dan keberadaan kita di desa dirasakan manfaatnya oleh warga,” harapnya.
(Reporter/Gema/Nura)
