38°C
19 April 2024
IAIN Mahasiswa penghargaan prestasi

Mahasiswa Berprestasi tak Mendapatkan Haknya, Begini Tanggapan Pihak Panitia

  • Januari 9, 2023
  • 6 min read
  • 132 Views
Mahasiswa Berprestasi tak Mendapatkan Haknya, Begini Tanggapan Pihak Panitia

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro menggelar acara IAIN Metro Award 2022 pada Jumat (30-12-‎‎2022) lalu. Acara tersebut merupakan acara penghargaan kepada para mahasiswa yang sudah menorehkan prestasi, baik dibidang akademik maupun nonakademik. Namun, acara tersebut mendapatkan banyak protes dari para mahasiswa berprestasi yang tidak mendapatkan penghargaan.

 

Barry Vanthona, Ketua ‎Divisi Pencak Silat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pencinta Olahraga (Impor), mengungkapkan rasa‎ sakit hatinya karena ia dan teman-‎temannya tidak ‎mendapatkan apresiasi dari pihak lembaga, baginya penghargaan yang seharusnya ‎didapatkan justru diberikan kepada mahasiswa yang menjuarai perlombaan ‎internal komunitas, “Menjuarai kejuaraan internal komunitas tapi masuk, kami ‎yang bahkan sampai event internasional tidak ada apresiasi sama sekali,” tegasnya.‎

 

Ia mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan publikasi prestasi yang ‎didapatkan, baik prestasi dikancah regional, provinsi, nasional bahkan ‎internasional, melalui Instagram (IG) UKM Impor dan IG @impor_ipsi_iain_metro, ‎“Banyak tertera di IG kami, bahkan internasional dan itu semua bukan event ecek-‎ecek (main-main),” ungkapnya.‎

 

Tidak hanya publikasi di IG saja, tetapi Barry juga sudah ‎melaporkan prestasi yang ia dapatkan kepada pihak Program Studi (Prodi) yang ‎selanjutnya Prodi akan memproses laporan tersebut kepada pihak fakultas dan ‎fakultas akan menyampaikan hal tersebut kepada lembaga, “Melapor ke jurusan ‎kemudian jurusan ke-fakultas dan seterusnya,” jelasnya.‎

 

Ia mengatakan bahwa kemarin (07-01-2023) anggota UKM Impor khususnya Divisi ‎Pencak Silat melaksanakan seleksi sebagai perwakilan ‎Provinsi Lampung dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Barry berharap lembaga dapat menjadikan hal ini sebagai pembelajaran ke depan dan ‎dapat melakukan pendataan melalui Ormawa, baik melalui masing-masing UKM ‎ataupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKK) sehingga tidak ada yang tertinggal.

Baca Juga:  Bangun Pendidikan Berkarakter melalui Seni sebagai Bentuk Apresiasi Seniman Kota Metro

 

Hampir sama dengan Barry, Salsabila Gema Fitriani, Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI’19), ia menyatakan ketidakpuasannya terhadap penyelenggaraan acara tersebut karena dinilai kurang dalam persiapan terutama dalam pendataan mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa berprestasi yang tidak tercantum sebagai nominasi. Ia mengatakan bahwa banyak spekulasi yang muncul dari benak mahasiswa, bahwa kampus mengadakan acara tersebut seolah hanya untuk menyelenggarakan program kerja saja.

 

Bagi Salsabila hal ini terbukti karena banyak mahasiswa bahkan dosen yang tidak mengetahui acara pembagian penghargaan tersebut. “Bagaimana kriterianya, karna di Sismik (Sistem Akademik) juga tidak pernah ada pemberitahuan tentang hal tersebut,” ungkap Salsabila saat diwawancarai via Pesan Whatsapp (WA).

 

Ia berharap di tahun mendatang acara tersebut dapat terselenggara lagi dan dapat memberikan makna lebih dimata mahasiswa serta mampu memberikan penghargaan yang adil.

 

Tanggapan lain juga datang dari Guntur Pamungkas, Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI’19), ia mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat bagus karena kegiatan tersebut adalah salah satu bentuk apresiasi dari kampus (IAIN Metro) kepada mahasiswa yang berprestasi. Namun, Guntur menyayangkan banyak mahasiswa yang berprestasi akan tetapi tidak diketahui oleh pihak kampus.

 

Selain itu,  terdapat juga beberapa mahasiswa yang mengatasnamakan prestasi kelompok ke dalam prestasi pribadi untuk mendapatkan penghargaan. Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat mahasiswa yang memenangkan perlombaan internal komunitas justru mendapatkan penghargaan dalam acara tersebut sedangkan prestasi mahasiswa yang melebihi hal tersebut tidak mendapatkan penghargaan sama sekali.

 

Ia berharap ke depan pihak kampus bisa lebih memaksimalkan proses pendataan, agar mahasiswa yang seharusnya mendapatkan penghargaan dapat memperoleh haknya.

 

 

Menanggapi hal ini, Luky Virman Asshodiq selaku Subbagian Koordinasi (Subbagkoor)  Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, memberikan penjelasan saat diwawancarai Kronika pada Senin (2-1-2022) yang lalu terkait pendataan dan penjaringan prestasi mahasiswa.

Baca Juga:  Workshop PSGA, Ajak Peserta Suarakan Keadilan Lewat Tulisan

 

Luky mengatakan bahwa pendataan dan penjaringan prestasi mahasiswa sudah dimulai sejak tanggal 7 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang lalu. Pemberitahuan mengenai hal tersebut sudah diinformasikan kepada masing-masing Kepala Program Studi (Kaprodi) bahkan Dekan diseluruh Fakultas. Selain masing-masing Kaprodi pemberitahuan juga disampaikan kepada UKM dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) terutama UKM/UKK yang berkompetisi, seperti UKM Ikatan Mahasiswa Pencinta Seni (Impas).

 

Untuk UKM/UKK sendiri pelaporan mengenai prestasi yang didapatkan, dapat melaporkannya kepada pihak Kemahasiswaan ataupun Pembina masing-masing UKM/UKK, “Seharusnya segera melaporankan kepada kami atau pembina, tapi ujungnya nanti tetap kepada Kaprodi,” ungkap Luky.

 

Luky mengatakan bahwa ujung tombak dari pendataan dan penjaringan prestasi mahasiswa tersebut adalah Kaprodi. Karena Kaprodi membutuhkan data mahasiswa yang berprestasi guna akreditasi, sehingga yang paling mengetahui mahasiswa berprestasi adalah Kaprodi, “Jadi dia (mahasiswa) harus tahu  bawa Kaprodi nantinya yang akan menyetorkan ke-kita, untuk siapa saja yang layak untuk diberikan Award,” jelasnya.

 

Berkas-berkas yang dipergunakan untuk menjadi bukti penghargaan dalam pendataan dan penjaringan prestasi tersebut berupa piagam, data dokumen, piala, dan foto yang diabadikan ketika momen pengambilan piala, yang selanjutnya diberikan kepada Kaprodi, karena Kaprodi membutuhkan data-data ini untuk akreditasi jurusan dan Institut, “Jadi bagi mahasiswa yang tidak mengumpulkan data dan tidak melengkapi data secara prosedur tidak akan bisa diproses,” ungkapnya.

 

Luky menjelaskan bahwa prestasi mahasiswa yang didapatkan baik ditingkat regional, provinsi ataupun nasional harus ada dalam data masing-masing Kaprodi atas laporan dari mahasiswa yang mendapatkan prestasi. Mengenai mahasiswa yang tidak masuk ke dalam pendataan menurutnya hal itu menjadi tanggung jawab mahasiswa juga, karena jika mahasiswa tidak segera melaporkan prestasinya kepada Kaprodi atau Sekretaris Prodi maka hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak mendapatkan penghargaan dalam acara IAIN Metro Award.

Baca Juga:  Peluk Aku Sebentar, Tuhan

 

“Masalahnya dia mau memproses atau tidak. Karena ketika dia mau memproses berarti ia sadar, namun jika dia tidak sadar ya percuma,” jelasnya.

 

Selain itu, apabila prestasi tersebut beregu atau berkelompok maka penghargaan yang diperoleh akan disesuaikan dengan bukti, seperti foto publikasi yang ada, “Misal, jika di foto hanya ada tiga orang saja namun ternyata ada empat orang yang terlibat, maka yang terproses hanya tiga sesuai dengan yang ada di dalam foto,” pungkasnya.

 

Luky mengatakan bahwa untuk mahasiswa yang memang berprestasi pada tahun 2022 dan sudah menyetorkan laporan prestasinya kepada Kaprodi maka akan diusahakan untuk memberikan penghargaan dalam acara IAIN Metro Award berikutnya, “Dengan catatan mahasiswa segera memberikan kabar kepada Kaprodi dan Kaprodi punya database mahasiswa tersebut untuk disetor kepada pihak akademik institut,” jelasnya.

 

Imbuhnya ia mengatakan bahwa sumber anggaran yang dipergunakan dalam acara IAIN Metro Award 2022 tersebut merupakan uang lembaga yang dikelola untuk pembinaan dan prestasi mahasiswa.

 

Diakhir wawancara Luky berharap agar acara tersebut ke depannya lebih terarah dan juga lebih teratur dalam sosialisasi sehingga, lebih banyak mahasiswa yang mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan.

 

 

(Reporter/Abizard/Azs/Hendri)

 

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *