Mengenal Sejarah Kota Metro Bersama Komunitas Beranda Literasi

Komunitas Beranda Literasi kota Metro mengadakan acara Diskusi rutinan dengan tema Memori Kolektif Bangsa Metro Daerah Kolonisasi?, di selasar Perpustakaan Daerah (Pusda) kota Metro, Jumat (14/02).

Diskusi kali ini diisi oleh Kuswono, dosen sejarah di Universitas Muhammadiyah Metro (UMM). Dihadiri 50 peserta yang terbuka untuk umum, mulai dari Majelis Penyumbang Adat Lampung (MPAL) hingga dari Himpunan Jurusan Sejarah UMM. Karena materi yang disampaikan berkaitan dengan sejarah.

Rangkaian acara kali ini termasuk unik, biasanya dalam forum diskusi, peserta mendengarkan narasumber berbicara. Namun, kali ini semua peserta bisa menjadi narasumber.

Kuswono, mengatakan, terdapat buku untuk menunjang bahwa Metro adalah daerah kolonialisasi dan bidang kearsipan selama 3 tahun. Metro telah melaksanakan naskah sumber arsip, sebagai sumber data penelusuran sejarah kota Metro.

Arsip merupakan memori politik bangsa yang sangat penting sebagai sumber data. Selain itu, sebagai informasi sejarah dalam masa lampau. Arsip juga sebagai pijakan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk ke depan, jika suatu bangsa tidak memiliki arsip, “Berarti bangsa tersebut mengalami kolektif. Jadi sangat berbahaya, sebab kita berada didalam ketidakpastian sejarah,” ujarnya.

“Saat ini, bidang kearsipan memiliki sekitar 5.200 arsip foto yang merupakan dokumentasi kegiatan di kota Metro, dan sekitar 155 arsip foto sejarah tentang kolonisasi kota Metro,” tambahnya.

Julianto Nugroho, koordinator acara, berharap, masyarakat yang khususnya tinggal di daerah Metro, lebih mengenal sejarah kota Metro.

Tesa Regenita, peserta, mengatakan, di sini terbatas ruangannya untuk peserta, “Banyak juga hal-hal yang belum kita pahami dan belum selesai dalam menyampaikan materi-materi,” pungkasnya. Ia berharap, tema ini tetap berlanjut karena ini adalah tema yang mendalam.

(Reporter/Anjar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *