Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro mengadakan acara pembukaan Visitasi Penilaian Lapangan Perubahan Bentuk IAIN Metro menuju Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Metro. Bertempat di Perpustakaan Bait Al-Hikmah Lt. I Kampus II IAIN Metro, Selasa (7-3-2023).
Selain diadakan secara tatap muka, acara ini juga dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting. Proses penilaian tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari terhitung sejak tanggal 6—8 Maret 2023.
Rangkaian acara pada kegiatan tersebut dimulai dengan pemaparan materi tim akpos yang diketuai Buyung Syukron, arahan dan tanggapan tim penilai, verifikasi Lapangan, serta penandatanganan dan penyerahan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Acara tersebut dihadiri oleh Siti Nurjanah, Rektor IAIN Metro beserta jajarannya, Tim Penilai terdiri, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Sekretariat Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag), Akhmad Lutfi, Subkoordinator Fungsi Organisasi Biro Ortala Kemenag, Hasyim Khumaedi.
Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Direktorat Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan, Farhatin Ladia, dan Lulu’atun Nasihah, serta tim pemapar yang diketuai Buyung Syukron yang juga merupakan Ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM) serta dosen dan mahasiswa dilingkungan IAIN Metro.
Dalam sambutannya Siti Nurjanah mengaku bahwa seluruh civitas academica IAIN Metro telah berupaya keras dalam menjalani proses perubahan bentuk lembaga IAIN Metro menjadi UIN Jurai Siwo Metro.
Siti menyampaikan terdapat beberapa landasan yang memengaruhi transformasi perubahan bentuk IAIN Metro menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Jurai Siwo Metro, yang didasarkan pada beberapa hal, meliputi:
1. Respon dan tuntutan Masyarakat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan teknologi dan lingkungan dalam generasi keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan.
2. Kebutuhan destinasi pendidikan tinggi yang tidak hanya menampung lulusan Madrasah Aliyah (MA), tetapi juga menampung lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
3. Kontribusi terhadap daya dorong lulusan untuk dapat mengakses lowongan pekerjaan yang lebih luas.
4. Relevansi terhadap kebutuhan pembangunan nasional terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, tangguh, adaptif, dan religius dalam menghadapi intervensi globalisasi.
5. Kebutuhan integrasi dan interkoneksi antara keilmuan Islam, Sains, dan Seni dalam operasional pelaksanaan ketatanegaraan pada kehidupan masyarakat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa IAIN Metro memiliki potensi yang menunjang untuk bertransformasi, meliputi aspek ketercukupan jumlah mahasiswa, kualifikasi pendidikan, dan kemantapan dosen.
“Ketika pancaran mahkota pengetahuan menyinari kultur akademik, UIN (UIN Jurai Siwo Metro, red.) akan menjadi kampus pemberdayaan dan keragaman bagi masyarakat,” katanya saat memaparkan materi penilaian.
Menurut Akhmad Lutfi, tujuan transformasi menjadi UIN sudah tergambar, terlebih adanya dukungan dari walikota Metro serta harapan masyarakat yang menjadi faktor pengaruh agar transformasi ini agar dapat segera terwujud.
”Saya kira niat mulia ini harus sama-sama kita perjuangkan, kami siap membantu dan memfasilitasi dan yang terpenting persyaratan formal perubahan bentuk ini terpenuhi,” ungkapnya.
Abdurrahman mengapresiasikan atas cepatnya proses dan syarat yang terpenuhi dalam peralihan IAIN menuju UIN, “Menyaksikan satu mumentum yang sangat penting dalam menyiapkan data, proposal menuju UIN Jurai siwo dengan cepat,” jelasnya. Ia berharap setelah IAIN menjadi UNI kampus menjadi kampus Universitas global.
Tanggapan positif dari Niza Putri Nutfazri, Pendidikan Agama Islam (PAI’20). Ia menganggap acara tersebut berjalan dengan lancar, ia berharap dari perubahan ini menjadikan titik awal universitas yang lebih baik, “Dengan adanya fasilitas dan tenaga pendidik, agar dapat menjadikan mahasiswa yang berkualitas,” harapnya.
(Reporter/Elta/Roaena)