Pemilihan Duta FUAD UIN Jusila Kendala Peralihan IAIN jadi UIN

Duta Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri Jurai Siwo Lampung (UIN Jusila) merupakan perwakilan mahasiswa yang bertugas sebagai agen sosialisasi kegiatan fakultas, membantu organisasi kemahasiswaan dalam menyebarkan informasi, serta mendukung proses akreditasi fakultas.

Meskipun belum memiliki Surat Keputusan (SK) resmi, peran duta FUAD sangat penting dalam membangun komunikasi antara civitas academica dan masyarakat.

Proses pemilihan Duta FUAD UIN Jusila hingga kini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ifnu Agung Prayoga selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FUAD saat diwawancarai oleh Kronika secara online pada Selasa, (27/05/25).

Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak akademik terkait tahapan seleksi, terutama akibat adanya pergantian di jajaran dosen dan staf.

Meskipun proses pendaftaran sudah dibuka dan empat orang mahasiswa telah mengumpulkan berkas, “Saat ini sebenarnya hanya tinggal tahap wawancara. Berkas sudah diserahkan kepada sekretaris DEMA FUAD, tetapi belum ada langkah lebih lanjut dari pihak akademik,” jelasnya.

Proses seleksi duta meliputi pengumpulan berkas, seleksi administrasi, dan wawancara yang biasanya dilakukan oleh pihak akademik. Namun, peralihan struktur di lingkungan kampus menyebabkan tahapan tersebut tertunda. Di samping itu, belum ada mahasiswa laki-laki yang mendaftar sebagai calon duta.

Kurangnya minat dan perhatian mahasiswa terhadap program tersebut turut menjadi tantangan tersendiri. Ifnu menilai, keberadaan duta sangat dibutuhkan untuk mendukung sosialisasi kegiatan, membantu Organisasi Kemahasiswaan (ORMAWA), serta menunjang proses akreditasi fakultas, “Duta FUAD memang belum memiliki Surat Keputusan (SK) resmi karena status kita masih IAIN (masih menjadi IAIN pada saat itu,. red). Harapannya, setelah perubahan status menjadi UIN, SK resmi untuk duta dapat diterbitkan,” ungkapnya.

Ia juga berharap, pemilihan duta dapat segera dilanjutkan setelah proses peralihan rampung, “Targetnya, duta terpilih sudah ada sebelum kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang dijadwalkan berlangsung pada pertengahan Agustus sesuai kalender akademik,” tegasnya.

Tanggapan datang dari Adinda Pratama (KPI’23) sebagai salah satu calon Duta FUAD, ia mengungkapkan belum adanya kepastian lanjutan proses seleksi, khususnya tahap wawancara, “Menjadi calon Duta FUAD adalah pengalaman yang membanggakan, meski belum ada informasi soal wawancara saya tetap berpikir positif. Mungkin panitia masih sibuk magang atau PPL, jadi belum fokus melanjutkan proses,” ujar Dinda.

Ia juga menegaskan pentingnya menjaga semangat dalam menunggu proses tersebut, “Saya percaya setiap proses ada waktunya, semoga tahap selanjutnya segera diinformasikan,” tutupnya.

(Reporter/Aina)

Ilustrasi: Adisti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *