Kronika

IAIN Kampus Mahasiswa Nasional Webinar

Seminar Nasional Moderasi Beragama, Rektor IAIN Metro: Tidak Boleh Bersifat Eksklusif

  • November 26, 2021
  • 2 min read
  • 647 Views
Seminar Nasional Moderasi Beragama, Rektor IAIN Metro: Tidak Boleh Bersifat Eksklusif

Dewan Eksekutif Mahasiswa Institut (Dema-I) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, mengadakan Seminar Nasional bertajuk Mentransformasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Melalui Literasi Media 4.0. Bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) IAIN Metro, Jum’at (26-11-2021).

 

Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan bakat mahasiswa yang menggemari literasi ini, dihadiri oleh Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, Ketua Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) Bayu Prayoga, dan 50 peserta delegasi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di IAIN Metro.

 

Sebanyak tiga pemateri dihadirkan dalam seminar tersebut. Di antaranya, Muhammad Nasrudin, pemateri pertama mengenai nilai moderasi beragama dalam literasi 4.0. Hermansyah, Pemimpin Redaksi Radar Metro sebagai pemateri kedua terkait literasi media 4.0. Lalu, Ahmad Haryono sebagai pemateri terakhir membahas tentang peran mahasiswa dalam sosial kemasyarakatan.

 

Siti Nurjanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa moderasi beragama bukanlah memoderasi agama, akan tetapi bagaimana cara untuk memahami dan mengamalkan dalam konteks masyarakat yang majemuk.

 

“Kita tidak boleh bersifat eksklusif atau merasa paling benar, kita harus inklusif yaitu apa yang dilakukan baik itu di internal Islam, kita harus memahami,”

 

Ia mengungkapkan bahwa dalam memahami pesan-pesan agama tidak hanya secara literal, tetapi harus secara kontekstual juga. Menurutnya, IAIN Metro siap untuk menggaungkan dan melaksanakan moderasi beragama. Bahkan, ia menegaskan bahwa saat ini IAIN Metro tengah membangun monumen moderasi beragama di Kampus 2, IAIN Metro.

 

Kiki Aris Saputra, Ketua Pelaksana, mengungkapkan, setelah mengikuti seminar nasional ini mahasiswa mampu mengikuti agenda garasi bersama Dema.

“Garasi bersama Dema merupakan salah satu pengembangan acara ini, yang mencari penulis untuk menyumbangkan karya literasinya di sini,” ungkapnya.

Baca Juga:  MUA Ke-XX UKM Impas, Harapkan Kepengurusan Ulet dan Berkesenian.

 

Dimas Ario Setiawan, delegasi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tadris Biologi (TBio), mengatakan, seminar hari ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk berpedoman. Agar tidak salah jalan dalam menerapkan moderasi beragama. “Tentu saja dapat menerapkan transformasi nilai moderasi beragama dan literasi beragama 4.0,” harapnya.

 

Berbeda dengan Dimas, Ayu Puspita, delegasi HMJ Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI), mengatakan bahwa acara ini dapat mengedukasi terkait literasi yang benar. Melalui acara ini, ia bisa paham bagaimana cara membedakan berita hoaks. Ayu berharap supaya mahasiswa semakin waspada dengan adanya berita hoaks.

 

(Reporter/Hesti)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Kronika kini menjadi media mahasiswa yang telah memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam menyajikan informasi, analisis, dan opini mengenai berbagai isu sosial, pendidikan, politik, dan budaya, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *