Senat Mahasiswa Institut (Sema-I) IAIN Metro mengadakan Musyawarah Organisasi Mahasiswa Institut (MOM-I) dengan tema Mewujudkan Ormawa Kampus yang Revolusioner dengan Merefleksikan Nilai-Nilai Keislaman dan Keindonesiaan, di GSG IAIN Metro, Sabtu (07/11). Acara ini dilaksanakan selama 2 hari yaitu 7 dan 8 November.
Dihadiri oleh Wakil Rektor (Warek) III, Ida Umami, Ketua Sema-I, M. Irvan Rouf Aufa, Ketua Dema-I, M. Munif Jazuli, 2 orang perwakilan dari setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Unit Kegiatan Khusus (UKK), Dema-I, dan Sema Dema fakultas, serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dari semua jurusan.
MOM-I adalah musyawarah organisasi mahasiswa tertinggi di institut, membahas tentang pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), evaluasi Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) paruh tahun Dewan Eksekutif Institut (Dema-I), serta mendemisionerkan Sema-I dan Dema-I.
Pada MOM-I 2020 terdapat perbedaan, karena tidak langsung mendemisionerkan Sema-I dan Dema-I. Pendemisioneran dilakukan pada akhir masa jabatan, yang mana masih tergabung di satu rangkaian MOM-I.
M. Irvan Rouf Aufa, mengatakan, “Agenda MOM-I ini akan membahas hal yang telah diagendakan, untuk mewujudkan Ormawa yang revolusioner. Hasil dari musyawarah nanti tentunya akan dijadikan pijakan, dijunjung tinggi dan diterapkan,” jelasnya.
Muhammad Nafiz Mahya, Ketua Pelaksana, mengungkapkan, MOM-I dapat menyatukan suara-suara seluruh Ormawa dan menjadi jembatan untuk lebih jelas membahas aturan, tatanan, dan AD-ART IAIN Metro, “Semua pembahasan aturan yang ada di agenda bisa selesai di musyawarahkan dan tidak ada yang terlewatkan, sehingga seluruh Ormawa bisa berada di satu garis lurus,” harapnya.
Sedangkan Ika Wahyuningsih, perwakilan dari HMJ Bahasa dan Sastra Arab (BSA), mengungkapkan, “Saya sangat setuju dengan adanya MOM-I ini, karena dapat menyampaikan apresiasi dan usulan kita di musyawarah ini. Setelah musyawarah tersebut, apapun hasilnya semoga baik untuk ke depannya,” katanya.
(Reporter/Lusi)