38°C
24 April 2024
Artikel Budaya Karya

Disebut Hari Istimewa, Ketahui Keutamaan Tiga Puasa Sunah Zulhijah

  • Juli 18, 2021
  • 4 min read
  • 35 Views
Disebut Hari Istimewa, Ketahui Keutamaan Tiga Puasa Sunah Zulhijah

Umat muslim sebentar lagi akan merayakan Hari raya keagaamaan, yaitu Idul Adha yang jatuh pada 20 Juli 2021 atau 10 Zulhijah 1442. Rentang sepuluh hari pertama Zulhijah merupakan hari yang paling istimewa. Maka tidak heran banyak umat islam yang mengisi hari istemewa tersebut dengan berpuasa sunah.

 

Menurut para ulama, terdapat kisah Rasulullah Saw menanggapi pertanyaan dari para sahabat. Terkait keutamaan puasa sunah sepuluh hari pertama Zulhijah dengan pahala jihad fi sabilillah. Rasulullah Saw menjawab, “Meskipun jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki yang mengorbankan jiwa dan hartanya dan tidak mengharapkan balasan apa pun dari semua itu.”

 

Nah, terdapat tiga jenis puasa sunah di Zulhijah dan memiliki keutamaan tersendiri. Lalu puasa apa sajakah itu? Yuk, simak informasinya!

 

1. Puasa Zulhijah

Puasa ini dilaksanakan mulai 1—7 Zulhijah, yang mana pada kalender masehi jatuh pada 7—11 Juli 2021. Mengenai tata cara melaksanakan puasa Zulhijah ini sama dengan puasa pada umumnya. Dimulai dari niat, menahan diri dari hawa nafsu serta yang membatalkan puasa, dengan waktu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Berikut ini niat puasa sunah Zulhijah:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

 

Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: Saya berniat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah ta’ala.

 

Melansir dari beritadiy, setiap hari puasa Zulhijah memiliki keutamaan yang berbeda. Keutamaan tersebut dapat dilihat dari kisah para Nabi. Pada hari pertama, bertepatan dengan diampuninya dosa-dosa Nabi Adam As di Arafah oleh Allah Swt. Hari kedua, Allah Swt mengabulkan doa Nabi Yunus As dan mengeluarkannya dari perut ikan nun.

Baca Juga:  Memahami Hakekat Cinta Yang Sesungguhnya

 

Hari ketiga Allah Swt mengabulkan doa Nabi Zakariya As. Hari keempat bertepatan dengan kelahiran Nabi Isa As. Hari kelima beretepatan dengan kelahiran Nabi Musa As serta dimuliakan munajatnya. Hari keenam memiliki keutaman Allah Swt membuka pintu kebaikan bagi para nabi. Lalu, pada hari ketujuh Allah Swt mengunci pintu neraka jahanam sebelum sepuluh hari pertama Zulhijah berakhir.

 

2. Puasa Tarwiyah

Puasa tarwiyah dilaksanakan pada 8 Zulhijah, bila di kalender masehi jatuh pada Ahad, 18 Juli 2021. Ketentuan panduan melaksanakan ibadah puasa tarwiyah tidak berbeda dengan puasa pada umumnya. Hanya saja niat yang berbeda dengan lafal sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

 

Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: Saya berniat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta’ala.

 

Istilah tarwiyah sendiri berasal dari kata tarrawa, yang memiliki arti membawa bekal air. Hal tersebut dikarenakan bertepatan dengan jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam sebagai persiapan saat di Arafah dan Mina. Keutamaan puasa tarwiyah berlandaskan pada hadis daif yang menyatakan bahwa dengan berpuasa tarwiyah dapat menghapuskan dosa satu tahun.

 

Hadis tersebut dikatakan daif oleh beberapa pakar hadis karena tidak kuat riwayatnya. Meski begitu para ulama menganjurkan agar mengamalkan hadis tersebut dalam konteks fadha’ilul a’mal (amal-amal yang memperoleh keutamaan). Mengingat puasa tarwiyah juga bagian dari sepuluh hari pertama Zulhijah.

 

3. Puasa Arafah

Puasa arafah dilaksanakan bertepatan dengan orang naik haji yang sedang melaksanakan ibadah wukuf di padang Arafah. Puasa ini dianjurkan bagi umat muslim yang tidak melaksankan ibadah haji. Tahun ini puasa Arafah jatuh pada Senin, 19 Juli 2021. Dengan niat sebagai berikut:

Baca Juga:  PMK Kembali Mewabah di Indonesia, Ketahui Gejala dan Penularannya 

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى

 

Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta’ala.

Artinya: Saya berniat puasa sunah Arafah karena Allah ta’ala.

 

Mengutip dari Republika.com, puasa arafah memiliki keutamaan dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu. Hal ini ditegaskan dengan adanya sebuah hadis. Abu Qatadah ra, berkata “Rasulullah Saw pernah ditanya tentang puasa Arafah, kemudian beliau menjawab bahwa puasa itu melebur dosa satu tahun yang telah berlaru dan yang akan datang.” (H.R Muslim)

 

Selain keutamaan tersebut, puasa Arafah bertujuan agar kaum muslimin dapat merasakan keadaan orang-orang yang sedang melakukan wukuf di Padang ‘Arafah. Sambil mengumandangkan kalimat talbiyah (memohon ampun dan rahmat Allah). Kisah ini disebutkan dalam buku Hikmah at-Tasyri’ wa Falsafatuha karya Syekh Al-Jurjawy.

 

Demikian keutamaan puasa sunah sepuluh hari pertama Zulhijah. Sangat disayangkan apabila kita melewatkan hari-hari baik tersebut. Semangat mengerjakan amal kebajikan pada hari-hari istimewa ini pembaca setia Kro n Ika!

 

(Penulis/Atika)

 

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210707152759-284-664511/3-puasa-sunnah-jelang-idul-adha-niat-dan-tata-cara

 

https://www.republika.co.id/berita/qvvlba313/puasa-sunnah-di-bulan-dzulhijjah-keutamaan-dan-tata-caranya

 

https://beritadiy.pikiran-rakyat.com/citizen/pr-702205170/keutamaan-dan-niat-puasa-tanggal-1-hingga-7-dzulhijjah-dalam-bahasa-arab-latin-dan-indonesia?page=2

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *