38°C
24 April 2024
Aktual Kampus Laporan Utama

Imbas Pembatalan KKN Tematik

  • Mei 9, 2020
  • 3 min read
  • 44 Views
Imbas Pembatalan KKN Tematik

Pasca ditetapkannya perubahan sistem belajar di seluruh Indonesia. Demi pencegahan penyebaran Covid-19, banyak rencana yang sudah terjadwal terpaksa harus dibatalkan. Salah satunya adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Melayu Serumpun PKTIN se Sumatra, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura

 

Pembatalan tersebut menyebabkan peserta KPM Tematik IAIN Metro menjadi resah. Mereka mengharapkan adanya alternatif pengganti KKN tersebut. Walaupun dibatalkan, seharusnya ada timbal balik untuk peserta KKN Tematik yang lolos seleksi.

 

Sugeng Fatoni, Ahwal Al-Syakhshiyya (AS/VI) sebagai salah satu peserta KKN Tematik, mengatakan, “Jujur saya kecewa kalau sampai dibatalkan tanpa ada gantinya, atau setidaknya kami dibedakan KKN nya dengan mahasiswa umum,” ujarnya saat diwawancarai Kronika via WhatsApp (2/05/20).

 

“Nanti juga akan ada Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM DR), setidaknya di KPM ini, kami bisa ikut tanpa mengurus berkas. Karena melihat perjuangan kami mendapatkan kuota KKN Tematik dengan penuh perjuangan,” tambah Sugeng.

 

Sugeng mengaku ikhlas jika dibatalkan, karena biaya digunakan untuk membantu perekonomian yang terdampak covid, tetapi ia merasa kecewa jika KKN Tematik tidak ada penggantinya.

Keberatan dalam mengurus berkas untuk mendaftar KPM lagi juga dirasakan oleh Annisa Nurhidayah, Perbankan Syariah (PBS/VI). Ia mengatakan, jika harus seleksi dan mengumpulkan berkas lagi, lalu harus rebutan dengan ratusan mahasiswa untuk KPM DR, “Saya merasa sangat keberatan, berarti pengumpulan berkas kami yang dulu itu sia-sia, serasa tidak dihargai,” pungkasnya, Sabtu (2/05).

 

“Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan mengenai pembatalan KKN ini. Karena memang kondisi sedang tidak memungkinkan,” tegasnya.

Ia berharap, “Semoga kami yang lolos KKN Tematik tidak perlu seleksi lagi. Mungkin bisa langsung masuk misalnya ke KKN daring serumpun, menggunakan data deskriptif kualitatif, atau kami dibedakan dari kawan-kawan yang KKN biasa,” harapnya.

Baca Juga:  Workshop Kepemimpinan IAIN Metro, Bentuk Pemimpin Ormawa Berakhlaqul Karimah

 

“Karena pihak LPPM (red,. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) tidak tahu kalau kami mulai diejek sana sini karena tahunya mereka, kami KKN Tematik, tetapi akhirnya kami bareng dengan mereka,” tambah Annisa.

Serupa dengan Annisa, Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah (ESy/VI), Rohmadi, merasa belum diberi kejelasan oleh pihak LPPM. Ia merasa telah banyak mengurus berkas lebih dari KPM DR.

 

Rohmadi dan peserta KKN Tematik sewaktu mendaftar dulu, harus mengikuti seleksi dengan 5 pos seleksi yaitu wawancara bahasa Arab dan bahasa Inggris, pengetahuan agama, organisasi, keahlian, dan multimedia yang tentunya dengan banyak pesaing.

 

“Kami sudah mengajukan beberapa permohonan terkait pengganti KKN Tematik kepada LPPM, supaya bisa bekerja sama dengan kampus lain, atau kami dipermudah dengan pendaftaran KPM DR. Namun, respon dari LPPM tidak sesuai dengan harapan kami,” ujarnya pada Kronika, Rabu (6/05).

 

Menanggapi hal tersebut, Zainal Abidin ketua LPPM IAIN Metro, mengatakan, yang membatalkan KKN Tematik adalah panitia pusat, sedangkan IAIN Metro hanya sebagai peserta. Alasan pembatalan tersebut karena adanya pandemi Covid-19, hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan keselamatan mahasiswa.

 

“Dana yang digunakan untuk KKN Tematik ini juga ditarik oleh pusat, untuk kegiatan pencegahan Covid-19 secara nasional,” kata Zainal saat diwawancarai Kronika via WhatsApp (8/05/20).

 

Pembatalan dimulai sejak bulan Mei, karena lokasi KKN Tematik termasuk zona merah yaitu di Padang, “Untuk mahasiswa yg sudah mendaftar KKN Tematik, disarankan mengikuti KPM DR saja. Supaya proses pembelajaran tetap berlangsung sebagaimana kuliah daring,” pungkasnya.

 

Bagi peserta KKN Tematik bisa mendaftar langsung ke sekretariat LPPM segera, karena ada kuotanya, “Kemarin sudah saya bicarakan secara internal untuk mahasiswa KKN Tematik sebanyak 7 orang, supaya bisa ikut KPM DR,” terangnya.

Baca Juga:  STAIN belum tetapkan BKT dan UKT 2014

 

“Mereka tinggal menghubungi sekretariat dan menanyakan persyaratan apa saja. Jadi, menurut saya segera daftar, supaya segera terdaftar sebagai peserta KPM DR,” jelasnya.

 

Pihak LPPM akan memberikan info kelanjutannya, akan kami terbitkan setelah selesai mewawancarai pihak terkait. Saat ini sedang proses peliputan, ikuti terus berita terbaru dari Kronika.

 

(Reporter/Lusi)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *