29 September, Sebuah Refleksi Bagi Para Sarjana

Sejak 2014 lalu, 29 September disebut Hari Sarjana Nasional. Hal ini bertepatan dengan unggahan ucapan Hari Sarjana Nasional di Twitter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Meskipun tidak ditemukan catatan yang dapat dijadikan rujukan terkait penetapan secara resmi, tetapi di sosial media kerap muncul ucapan hari peringatan tersebut. .

 

Momen ini dijadikan sebagai ajang apresiasi insan cendikia yang berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Sesuai dengan makna di KBBI, sarjana memiliki pengertian gelar strata satu yang dicapai oleh seseorang yang telah menamatkan pendidikan tingkat terakhir di perguruan tinggi.

 

Sudah sepantasnya sarjana dianggap memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa. Aset intelektual yang diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap pembangunan bangsa Indonesia. Namun, tahukah kamu siapa sarjana pertama di Indonesia?

 

Ialah Raden Mas Panji Sosrokartono kakak laki-laki dari Raden Ajeng Kartini. Ia menamatkan pendidikan tingginya di Universitas Leiden, Belanda. Memiliki julukan Si Jenius dari Timur ini dulunya mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Timur pada 1908 lalu. Memiliki kemampuan dapat menguasai 35 bahasa asing.

 

Kemerdekaan Indonesia juga tak lepas dari peran para sarjana, salah satunya Ir. Soekarno. Gagasannya sangat berkontribusi terhadap kemerdekaan Indonesia dan semangat jiwa nasionalismenya. Sesuai pepatah yang disampaikan oleh Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat digunakan untuk mengubah dunia.”

 

Namun dewasa ini, sarjana dapat menjadi masalah baru. Jumlah sarjana yang membludak dan minimnya lapangan pekerjaan membuat meningkatnya pengangguran yang bergelar sarjana. Padahal, sebagai sarjana dituntut untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri bahkan untuk orang lain.

 

Permasalahan tersebut menjadi sebuah refleksi bagaimana sarjana berperan pada masa kini. Apakah kehadiran sarjana menjadi solusi bagi bangsa atau justru masalah. Bukan berarti menjadi sarjana itu salah, yang harus kita pahami adalah esensi dari seorang sarjana.

 

Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah sarana untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

 

Sehingga, sebagai seorang sarjana seharusnya bisa menciptakan solusi atas permasalahan-permasalahan yang terjadi di negeri ini. Presiden John F Kennedy pernah mengatakan, “Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!”.

 

Nah, pembaca setia Kronika, setidaknya terdapat lima peran mahasiswa dalam masyarakat.

 

1. Sebagai Agent of Change

Melalui ilmu, gagasan, dan pengetahuannya mahasiswa diharapkan bisa menjadi agen pembawa perubahan ke arah yang lebih baik.

 

2. Sebagai Guardian of Value

Mahasiswa adalah penjaga nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai-nilai yang dimaksud adalah kejujuran, gotong royong, integritas, empati dan lain sebagainya.

 

3. Sebagai Iron Stock

Sebagai manusia, kita mempunya keterbatasan waktu di dunia ini. Oleh karena itu, generasi muda menjadi generasi pemegang tongkat estafet selanjutnya. Mahasiswa merupakan aset yang diharapkan memiliki kemampuan untuk dapat menjadi penerus generasi sebelumnya.

 

4. Sebagai Social Control

Mahasiswa sebagai pengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dan merugikan rakyat. Mahasiswa diharapkan menjadi lidah penyambung aspirasi rakyat kepada pemerintah.

 

5. Sebagai Moral Force

Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang menempuh pendidikan bertahun-tahun harus selaras dengan akhlak yang mulia. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan bisa menjadi contoh dan perbaikan moral di negeri ini.

 

Itulah peran mahasiswa yang dapat kita aplikasikan dalam diri seorang sarjana. Melalui ikhtiar tersebut diharapkan dapat menciptakan bangsa yang berkemajuan dan bermoral. Tentu saja menciptakan solusi untuk berbagai permasalahan di negeri ini.

 

(Reporter/Nurul)

 

Sumber:

https://kbbi.web.id/

 

https://tirto.id/sosrokartono-sejarah-hidup-kakak-kartini-yang-menguasai-35-bahasa-dgco

 

https://www.kompasiana.com/fauzanarevalo2111/5d2c236d0d823048a22cb962/menjadi-seorang-sarjana-untuk-apa-untuk-siapa?page=2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *