Di tengah kecanggihan teknologi yang terus berkembang secara signifikan, aktivitas belanja pun dapat kita lakukan hanya dari genggaman tangan. Banyak platform belanja online yang dapat dengan mudah diakses. Lebih menggiurkan lagi, tersedia berbagai metode pembayaran yang dapat dipilih.
Salah satu fitur yang paling menggiurkan bagi yang suka berbelanja saat ini adalah Paylater. Fitur yang membolehkan kita untuk membeli barang dengan sistem bayar kemudian, dengan kata lain berhutang.
Fitur Beli Sekarang, Bayar Nanti ini dapat kita temui di berbagai platform belanja online. Hal ini memudahkan bagi yang ingin berbelanja online tetapi sedang tidak memiliki uang.
Hal ini nampaknya sangat diminati oleh para konsumen khususnya kalangan Generasi Z yang begitu menyukai kemudahan dan kepraktisan. Namun, jika tidak bijak dalam menggunakannya, maka lilitan utang akan menghantui.
Banyak perusahaan keuangan dan e-comerce yang berlomba menghadirkan fitur ini untuk menarik hati serta minat para konsumen. Namun, setiap hal pastilah memiliki dua sisi yang bertolak. Jika nampaknya memberikan kemudahan, ia juga memberikan kesulitan. Tanpa kita sadari, Paylater yang gencar dipromosikan justru memiliki banyak sisi negatif daripada positifnya.
Oleh karena itu, sebagai konsumen perlu mengetahui bahaya serta dampak penggunaan Paylater.
1. Membentuk Pola Konsumtif
Kemudahan pengunaan Paylater dengan cicilan yang dapat kita tentukan jangka waktunya. Maka, membuat kita lebih menyukai belanja dengan menggunakan fitur ini.
Kita akan lebih sering membeli barang yang tidak menjadi kebutuhan dengan kata lain membeli barang karena suka. Apalagi jika banyak promo atau voucher gratis ongkir yang disuguhkan. Hal ini dapat memicu perilaku konsumtif yang parah.
2. Biaya yang Tidak Disadari
Selain membentuk pola konsumtif, ternyata ada pula biaya yang tidak disadari. Seperti biaya tambahan dari sejumlah nominal yang seharusnya kita bayar. Hal ini tentulah akan sangat membebani kita sebagai pengguna layanan Paylater.
Misal, pada bulan ini total tagihan sebesar Rp100.000. Namun, ketika hendak membayar ada biaya tambahan seperti admin sebesar Rp10.000, belum lagi bunga yang diberikan. Hal ini sangat membebani bukan?
3. Pengaturan Keuangan Terganggu
Bahaya lain penggunaan Paylater ialah pengaturan keuangan terganggu. Kemudahaan dan risiko pola konsumtif, membuat cicilan dikemudian hari semakin banyak dan mau tidak mau, kamu akan menyisihkan uang yang lebih banyak juga. Untuk menutupi tagihan serta biaya yang tak terduga.
Akibatnya, bila terlambat membayar maka akan dikenakan denda atas keterlambatan tersebut. Hal ini, malah membuat pusing karena tagihan yang semakin banyak dan menumpuk.
Nah, Pembaca Setia Kronika sudah paham kan bahaya penggunaan Paylater, apalagi kalau sampai kecanduan. Semoga setelah membaca artikel ini, kita sebagai konsumen yang gemar berbelanja melalui toko online dapat lebih berhati-hati, terlebih ketika memutuskan untuk menggunakan fitur Paylater.
Penulis : Fika
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20211202095127-78-728857/memahami-risiko-dan-bahaya-pakai-paylater
https://www.liputan6.com/tekno/read/4073236/hati-hati-ini-5-risiko-menggunakan-aplikasi-pay-later
https://www.finansialku.com/jangan-asal-pakai-perhatikan-dulu-5-risiko-paylater-ini/