38°C
25 April 2024
IAIN Kampus

Minimnya Server Milik Kampus Sebabkan Pembelajaran Daring Tersendat

  • Oktober 8, 2020
  • 3 min read
  • 141 Views
Minimnya Server Milik Kampus Sebabkan Pembelajaran Daring Tersendat

Perkuliahan daring IAIN Metro sudah berlangsung dua minggu lebih, kampus memilih untuk menggunakan platform Moodle yang berbasis Learning Management System (LMS). Dipilih karena fiturnya lebih lengkap, terdapat bagian akademik dan administrator yang dapat dikelola oleh siswa dan dosen.

 

Alih-alih ingin mempermudah pembelajaran, justru menuai banyak permasalahan dari penggunanya. Berdasarkan hasil penelusuran Kronika pada Sabtu (03/10) lalu, terdapat 30 mahasiswa yang mempermasalahkan penggunaan Moodle.

 

Sebagian besar pengguna mengeluhkan mengenai server yang sering down ketika digunakan. Selain itu, banyak mahasiswa yang belum paham bagaimana cara penggunaannya. Salah satunya adalah M. Yusuf Khoiruddin, Tadris Bahasa Inggris (TBI’17).

 

Ia mengeluhkan kurangnya sosialisasi yang diberikan dari pihak kampus tentang cara penggunaan aplikasi Moodle, “Kurang sosialisasi cara menggunakannya, karena masih banyak yang belum bisa fitur-fiturnya dan kebingungan,” katanya.

 

Kemudian ada Dewi Lestari dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), merasa kurang efektif dengan sistem Moodle. Karena sulitnya akses jaringan, servernya yang sering eror dan juga tidak adanya notifikasi dari aplikasi Moodle ketika ada info dari dosen.

 

“Harapannyan di perkuliahan semester ini lebih baik menggunakan aplikasi Google Classroom atau grub WhatsApp, supaya perkuliahan bisa berjalan lebih efektif,” tambahnya.

 

Menanggapi hal tersebut, Eko Prasetyo Lelono selaku teknisi server dari Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (TIPD) IAIN Metro, mengungkapkan, permasalahan server ini dikarenakan waktu pengaksesan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan, sehingga servernya tidak kuat untuk mengakomodir semua user nya.

 

“Server itu kan punya kapasitas maksimalnya, jika kapasitas maksimal itu sudah terlampaui. Maka yang lain mengantre dulu dan ada keterangan erornya. User yang telah terkoneksi terlebih dahulu akan terputus dahulu, barulah user yang baru saja bergabung bisa masuk,” jelasnya saat ditemui Kronika, Senin (5/10).

Baca Juga:  24 Anggota Mapala Ikuti Diksar XI di Gunung Betung

 

Sedangkan menurut Umar, ketua TIPD IAIN Metro, mengatakan, Moodle sulit untuk diakses karena kapasitas server yang dimiliki oleh IAIN Metro itu sendiri. Terkait hal ini Umar mengaku jika pihak TIPD akan segera meng upgrade server ini.

 

“Jadi untuk minggu-minggu ini harap maklum jika server kita masih kurang stabil, kita sebenarnya sudah menganalisa bahwa dengan server ini akan kuat, cuma kita tidak menghitung penggunaan servernya jika dioperasikan secara bersamaan. Maka akan kita upgrade sesuai dengan evaluasi kita minggu-minggu ini,” ujar Umar, Senin (05/10).

 

Sosialisasi untuk penggunaan Moodle juga telah diberikan kepada dosen, sedangkan sosialisasi terhadap mahasiswa, Umar merasa tidak memungkinkan untuk dibuatkan sebuah Webinar dalam mensosialisasikan Moodle, karena melihat jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Sehingga dibuatkan video tutorial yang bisa diakses oleh mahasiswa melalui kanal YouTube.

 

Selain permasalahan server, banyak mahasiswa yang mengeluhkan mengenai absensi dan masih banyaknya jadwal kuliah yang belum muncul di Moodle. Umar menjelaskan, jika untuk masalah absensi dan jadwal ini sudah sepenuhnya tanggung jawab pihak fakultas.

 

“Jika daftar hadir itu sudah merupakan kewenangan dari dosen, jadi dosen bisa saja membuka daftar hadir tersebut selama perkuliahan,” katanya.

 

Umar berpesan, agar seluruh mahasiswa untuk bersabar karena semuanya masih dalam penyesuaian, tidak hanya dari sisi mahasiswa saja. Namun, juga dari sisi dosen, pimpinan, dan administrator semua masih dalam tahap penyesuaian dari yang sebelumnya belum tertib akan lebih ditertibkan lagi untuk pembelajaran LMS.

 

“Sama-sama belajar, mohon untuk bersabar bagi mahasiswa. Kita sama-sama sedang penyesuaian,” pungkasnya.

 

Ia juga berharap, jika nantinya aplikasi Moodle ini bisa digunakan seterusnya, “Banyak perguruan tinggi lainnya sudah menggunakan aplikasi Moodle, hanya berbeda dari segi tampilannya saja,” tutupnya.

Baca Juga:  UKM LKK Peringati Hari Santri dengan Gelaran Santri Fest

 

(Reporter/Hesti/Salwa)

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

3 Comments

  • Sepertinya LMS ini kalau banyak yang mengakses secara bersamaan akan lemot dan banyak kendala, sama seperti SISMIK waktu pendaftaran KRS. kalau online semester kemarin pakai via WA, Google meet, Zoom, google classroom, Telegram. apa tidak dimaksimalkan saja itu yaa?. Sekarang nambah lagi LMS, apa apa kita sebagai mahasiswa harus NURUT dengan SISTEM. apa karena iming2 pembelajaran cenderung lebih murah namun dengan susah payah hingga sekarang masih sulit diakses. yang seharusnya pembelajaran juga sudah dimulai.
    Hanya karena pemanfaatan waktu LMS bisa diakses secara online dimana saja. WA, ZOOM, GOOGLE Classroom, JUGA BISA DIAKSES DIMANA SAJA, asal ada akses internet dan HP yang memadai. kan intinya SAMA SAJA.

  • Sepertinya LMS ini kalau banyak yang mengakses secara bersamaan akan lemot dan banyak kendala, sama halnya SISMIK waktu pendaftaran KRS. kalau online semester kemarin pakai via WA, Google meet, Zoom, google classroom, Telegram. apa tidak dimaksimalkan saja itu yaa?. Sekarang nambah lagi LMS, apa apa kita sebagai mahasiswa harus NURUT dengan SISTEM. apa karena iming2 pembelajaran cenderung lebih murah namun dengan susah payah hingga sekarang masih sulit diakses. yang seharusnya pembelajaran juga sudah dimulai.
    Hanya karena pemanfaatan waktu LMS bisa diakses secara online dimana saja. Eitss.. WA, ZOOM, GOOGLE Classroom, JUGA BISA DIAKSES DIMANA SAJA, asal ada akses internet dan HP yang memadai toh intinya SAMA SAJA.

  • Sepertinya LMS ini kalau banyak mahasiswa yang mengakses secara bersamaan akan jadi lemot dan banyak kendala, sama halnya SISMIK waktu pendaftaran KRS. kalau online semester kemarin pakai via WA, Google meet, Zoom, google classroom, Telegram. Apa tidak dimaksimalkan saja itu?. Sekarang nambah lagi LMS, apa apa kita sebagai mahasiswa harus NURUT dengan SISTEM. Apa karena iming2 pembelajaran cenderung lebih efektif namun dengan susah payah hingga sekarang masih sulit diakses. yang seharusnya pembelajaran juga sudah dimulai.
    Hanya karena pemanfaatan waktu LMS bisa diakses secara online dimana saja. Eitss.. WA, ZOOM, GOOGLE Classroom, JUGA BISA DIAKSES DIMANA SAJA, asal ada akses internet dan HP yang memadai toh intinya SAMA SAJA.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *