38°C
26 April 2024
Aktual Kabar Kampus Pendidikan PPG

IAIN Metro Akan Buka Program PPG

  • Februari 11, 2023
  • 3 min read
  • 103 Views
IAIN Metro Akan Buka Program PPG

Menjadi seorang guru merupakan salah satu pekerjaan yang membutuhkan profesionalitas, yang mana hal ini memerlukan sertifikasi. Seseorang yang akan menjadi guru haruslah menempuh pendidikan keguruan strata 1 (S1) dan dilanjutkan sertifikasi keprofesian.

 

Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan program pemerintah yang mempersiapkan lulusan S1 pendidikan dan divisi nonkependidikan yang memiliki minat dan kemampuan menjadi guru.

 

Hal tersebut berguna untuk menguasai secara penuh Kompetensi Guru Standar Nasional (KGSN). Program tersebut juga merupakan strategi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelatih, khususnya guru.

 

Menunjang hal ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro memberikan fasilitas kepada lulusan S1 pendidikan maupun nonkependidikan untuk melanjutkan sertifikasi keprofesian, bagi mahasiswa yang akan menjadi guru melalui Program PPG.

 

Isti Fatonah Wakil Dekan (Wadek) I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) mengatakan bahwa persiapan progam PPG tersebut dimulai sejak akhir tahun 2022, setelah diadakannya visitasi kampus (penilaian tim asesor, red.) dan hasilnya diterima.

 

Sehingga program tersebut hanya tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) Rektor. Kemudian Rektor IAIN Metro, Siti Nurjanah, pada Jumat 20 Januari 2023 yang lalu menetapkan Ketua Program Studi (Kaprodi) PPG, Nurul Afifah dan Wardani sebagai Sekertaris Prodi PPG.

 

Isti menjelaskan bahwa bidang studi yang dibuka dalam program tersebut adalah bidang Keagamaan, mencakup beberapa bidang yaitu, Pendidikan Agama Islam, Fikih dan mata kuliah agama yang lain.

 

Imbuhnya ia mengatakan bahwa program tersebut terbuka untuk umum, tidak hanya untuk mahasiswa tarbiyah saja, namun juga untuk mahasiswa fakultas lain seprerti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) dan Fakultas Syariah (FSy).

Baca Juga:  Gebyar FTIK Tingkatkan Skill di Era Milenial

 

“Tidak hanya orang FTIK saja yang bisa mengikuti, tetapi terbuka juga untuk umum, agar cakupannya lebih luas untuk program ini,” jelasnya saat diwawancarai Kronika pada Rabu, (25-01-2023).

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program tersebut sebelumnya juga sudah diadakan  pada tahun 2019 dan terdapat kurang lebih 60 mahasiswa yang mengikuti yang terbagi menjadi dua kelas pada saat itu.

 

Kegiatan dalam program tersebut meliputi kegiatan perkuliahan, Praktik dan Pengalaman Lapangan (PPL), uji pengetahuan, dan Uji Kinerja (UKIN).

 

Kemudian ia menjelaskan bahwa mengajar di depan kelas merupakan kegiatan praktik dalam program tersebut, yang nantinya praktik tersebut akan dinilai oleh guru pamong, dosen, serta lokakarya, “Ketika seseorang ingin menjadi guru yang diakui, maka harus mempunyai sertifikat pendidikan itu,” tegasnya.

 

Mengenai beban Sistem Kredit Akademik (SKS) sendiri terdapat perbedaan dalam program tersebut. Khususnya untuk mahasiswa yang berasal dari luar FTIK, mahasiswa tersebut akan mendapat beban 40 SKS.

 

Sedangkan untuk mahasiswa FTIK hanya mendapat 30 SKS, hal tersebut dikarenakan mahasiswa FTIK sudah mendapatkan mata kuliah keguruan saat pembelajaran di kelas.

 

Mengenai calon dosen yang akan mengajar dalam program tersebut merupakan dosen yang diseleksi melalui jalur ujian oleh Kementerian Agama (Kemenag) dengan syarat mempunyai Nomor Induk Registrasi Asesor (NIRA).

 

Diakhir wawancara, Isti Fatonah memaparkan bahwa peresmian program tersebut menunggu SK Kemenag dan kepastiannya melalui Kepala Subbagian Akademik (Kasubdik) yang diperkirakan akan diterbitkan awal tahun 2023.

 

“Untuk keputusan resmi kami menunggu keputusan dari pihak kasubdit untuk menghubungi pihak pusat, ” tutupnya.

 

 

(Reporter Aina/Reza)

 

Bagikan ini:
About Author

Redaksi Kronika

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *